kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Bukukan kinerja positif pada 2018, simak strategi Phapros (PEHA) di tahun ini


Kamis, 21 Februari 2019 / 17:49 WIB
Bukukan kinerja positif pada 2018, simak strategi Phapros (PEHA) di tahun ini


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Phapros Tbk (PEHA) masih bukukan kinerja positif sepanjang 2018, di mana pendapatan bersih naik 2,08% dari Rp 1 triliun di 2017, menjadi Rp 1,02 triliun sepanjang 2018. Hal tersebut diikuti kenaikan laba bersih emiten yang melonjak 6,41% dari Rp 125,27 miliar menjadi Rp 133,29 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT Phapros Tbk  Zahmilia Akbar mengungkapkan, sepanjang 2018 perusahaan itu menerapkan berbagai strategi untuk terus menggenjot kinerja keuangan. Mulai dari mengejar market baru hingga menjaga ketersediaaan produk.

"Dari sisi pemasaran, kami menggunakan strategi marketing yang ekspansif dengan menggarap segmen segmen market baru yang belum sempat dikuasai di 2017," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (21/2).

Sepanjang 2018, Phapros juga meningkatkan awareness atas produk produk emiten itu. Tidak lupa, persaingan harga juga dijaga dengan prioritas utama mengacu pada kualitas produk.

Dari sisi manufaktur, PEHA melakukan peningkatan di beberapa line produksi, termasuk mencari alternatif sourcing bahan baku obat, dengan kualitas unggul dan harga yang kompetitif.

Asal tahu saja, meskipun mencatatkan kinerja positif di 2018, realisasi penjualan bersih PEHA baru mencapai 88,8% dari target atau Rp 1,02 triliun, di bawah target awal yakni Rp 1,15 triliun. Sedangkan untuk 2019, emiten itu menargetkan peningkatan penjualan sebanyak 46,57% dari realisasi 2018, menjadi Rp 1,49 triliun.

"Strategi kami di 2019, antara lain penguatan di customer intimacy, menjaga ketersediaan produk khususnya pareto produk, pengembangan brand equity, serta launching beberapa produk baru," ujarnya.

Selain itu, PEHA memprediksi prospek bisnis di 2019 semakin meningkat seiring dengan kebutuhan obat terutama BPJS yang terus naik. Akuisisi Lucas Djaya di 2018 juga merupakan salah satu upaya emiten itu dalam meningkatkan produksi dan penjualannya.

Pangsa pasar industri farmasi juga dirasa masih tetap tinggi, mengingat kebutuhan akan obat masih terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Untuk itu, Phapros optimistis masih tetap bisa bersaing dengan perusahaan farmasi lain dengan melakukan inovasi produk dan penambahan mesin produksi sehingga harga akan kompetitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×