Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) untuk mengakuisisi 56,77% saham PT Phapros Tbk (PEHA) disambut positif dan bakal berdampak baik bagi kinerja emiten ke depan. Apalagi, jika upaya tersebut menjadi sinyal awal dari pemerintah untuk membentuk holding farmasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sebagaimana diketahui, pada Rabu (13/2) kedua emiten tersebut telah menandatangani transaksi pembelian saham PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang merupakan pemilik mayoritas saham PEHA sebanyak 476,90 juta saham.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, akuisisi akan berdampak baik bagi KAEF, sekaligus sebagai bentuk diversifikasi emiten itu. Apalagi, Phapros memiliki berbagai produk produk unggulan.
"Tapi saya pikir, tidak perlu tender offer, karena major shareholder punya sebesar itu. Bisa kantong kiri, kantong kanan karena sama-sama BUMN," kata Edwin kepada Kontan.co.id, Minggu (17/2).
Sementara itu, terkait potensi dibentuknya holding BUMN farmasi, Edwin mengatakan sudah menjadi keharusan bagi perusahaan perusahaan tersebut untuk bergabung. "Dengan begitu, bisa lebih efisien, equity competitive dan market share lebih besar," jelasnnya.
Asal tahu saja, langkan KAEF untuk akuisisi PEHA bertujuan untuk mendukung keberlangsungan usaha KAEF, di antaranya dapat membantu menaikkan pangsa pasar KAEF di atas 6%. Selain itu, bertujuan untuk memperkaya portofolio produk obat dan alat kesehatan milik perusahaan.
Hingga akhir perdagangan Jumat (15/2) saham KAEF sukses ditutup menguat 4,86% ke harga Rp 3.020. Sedangkan saham PEHA ditutup menguat signifikan yakni 24,64% di harga Rp 2.630.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News