kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Bukukan Kinerja Bervariasi, Simak Rekomendasi Saham Emiten Konglomerasi


Senin, 01 April 2024 / 22:20 WIB
Bukukan Kinerja Bervariasi, Simak Rekomendasi Saham Emiten Konglomerasi
ILUSTRASI. Karyawan berjalan dekat papan digital pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (27/3/2024). Cetak Kinerja Bervariasi, Simak Rekomendasi Saham Emiten Konglomerasi Berikut Ini


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya menambahkan, investor juga perlu cermat agar bisa memanfaatkan momentum yang mengiringi suatu emiten dalam konglomerasi. Cheril mencontohkan, pada tahun ini kinerja emiten kertas berpeluang terangkat, seiring pemulihan ekonomi China dan perbaikan harga komoditas pulp.

Selain itu, secara valuasi saham emiten kertas juga masih menarik. Cheril lantas merujuk emiten kertas dari Grup Sinar Mas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). Kemudian, saham consumer seperti ICBP juga menarik dicermati. Penurunan harga soft commodities sebagai bahan baku, bisa menurunkan biaya produksi emiten dari Grup Salim tersebut.

Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project, William Hartanto menimpali, jika ingin mengoleksi saham-saham dari grup konglomerasi, sebaiknya cermat melihat momentum. Jika ada beberapa saham mengalami kenaikan karena punya sentimen positif, maka berpotensi mengangkat saham satu konglomerasi lainnya. Begitu juga sebaliknya.

Analis Stocknow.id Abdul Haq Alfaruqy mengingatkan agar tetap selektif memilih saham-saham emiten konglomerasi. Pelaku pasar bisa mempertimbangkan strategi swing trade atau medium term investasi, lantaran sejumlah saham punya harga yang sudah tinggi ataupun bergerak volatile.

Baca Juga: IHSG Ambles Tergerus Saham Grup Barito, Apa Kabar January Effect?

Abdul Haq menjagokan saham emiten kertas dari Grup Sinar Mas yakni TKIM dan PT Indah Kiat pulp & Paper Tbk (INKP), Hitungan dia, TKIM berpotensi menuju resistance pada kisaran harga Rp 8.000, sementara INKP berpeluang menuju level Rp 10.900.

 

Cheril turut menyematkan rekomendasi buy saham TKIM dengan target harga di Rp 7.800, stoploss d Rp 6.900. Kemudian buy ICBP dengan target harga Rp 12.200 dan stoploss jika turun ke level Rp 11.000.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menyarankan untuk tetap memilih saham emiten konglomerasi yang punya fundamental kuat. Pada tahun ini, Arjun memprediksi sentimen bagi emiten perbankan dan konsumen primer akan kondusif, sehingga saham BBCA dan INDF layak sebagai pilihan investasi.

William menyematkan rekomendasi buy untuk saham dari Grup Salim yakni INDF, ICBP dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Kemudian PT United Tractors Tbk (UNTR) dari Grup Astra.

Baca Juga: Pesta Laba Tinggi, Emiten Konglomerasi Mulai Unjuk Gigi

Saham BBCA dan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) dari Grup Djarum. Lalu, saham ADRO dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) milik Boy Thohir.

Sedangkan Sukarno menilai pelaku pasar bisa taking profit dalam jangka pendek untuk saham yang punya kinerja apik dan valuasi wajar, tapi secara teknikal ada indikasi penurunan. Dalam strategi jangka panjang, Sukarno menyarankan hold untuk saham BBCA, ASII, INDF dan ICBP. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×