Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
Adapun sentimen yang terus diwaspadai oleh semua pelaku pasar ke depan, masih seputar perkembangan wabah virus corona. Secara data, Yulius menilai tingkat keganasan Korona masih rendah dibandingkan virus SARS ataupun MERS, namun tingkat penyebarannya relatif lebih cepat.
"Kalau bisa ditangani (wabah virus corona) dengan baik, maka pasar akan merespon dengan positif," jelasnya.
Sedangkan untuk sentimen yang bakal jadi penopang pertumbuhan AUM tahun ini adalah likuiditas yang tinggi, baik dari pemerintah maupun bank sentral dunia. Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) juga terus memompa likuiditas ke dalam pasar keuangan dan menjaga suku bunga acuan di level rendah.
Baca Juga: Tangani reksadana yang bermasalah, ini yang dilakukan OJK
Di samping itu, kebijakan Omnibus Law yang sedang digodok pemerintah diharapkan bisa segera dituntaskan. Jika kebijakan tersebut dapat segera terealisasikan harapannya bakal memberikan sentimen sangat positif, terutama berkaitan dengan cipta lapangan kerja.
Berkaca dari kondisi tersebut, BPAM menargetkan pertumbuhan dana kelolaan tahun ini bisa mencapai 18% hingga 22% atau berada di kisaran Rp 58 triliun hingga Rp 60 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News