kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPAM optimistis pertumbuhan dana kelolaan tahun ini tetap tinggi


Jumat, 07 Februari 2020 / 15:15 WIB
BPAM optimistis pertumbuhan dana kelolaan tahun ini tetap tinggi


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dihadapkan pada banyak tantangan, pertumbuhan assets under management (AUM) atau dana kelolaan industri reksadana di awal Januari 2020 diyakini masih akan positif. 

Berdasarkan data Infovesta Utama, total AUM industri reksadana sepanjang Januari 2020 mencapai Rp 526,63 triliun. Jumlah tersebut turun Rp 5,5 triliun jika dibandingkan capaian Desember 2019 yang menyentuh level Rp 532,12 triliun. 

Direktur Batavia Prosperindo Asset Management (BPAM) Yulius Manto mengatakan, hampir seluruh lini bisnis BPAM masih mencatatkan kenaikan di bulan lalu. Di mana, total dana kelolaan perusahaan naik sekitar Rp 800 miliar menjadi Rp 49,9 triliun di akhir Januari lalu.

Baca Juga: Meski tak sebaik tahun lalu, prospek reksadana pendapatan tetap masih paling positif

"Yang pasti, semua asset class kami masih net inflow. Kami juga masih terima net subsciption ke semua produk lebih dari Rp 600 miliar," jelas Yulius kepada Kontan.co.id, Kamis (6/2).

Hanya saja, Yulius mengakui, seiring dengan penurunan pasar saham di awal tahun, pertumbuhan AUM tidak terlalu masif. Namun, dia optimistis ke depan pertumbuhan dana kelolaan masih dapat melesat karena pasar keuangan dalam negeri masih ciamik di tahun ini. 

Adapun sentimen yang terus diwaspadai oleh semua pelaku pasar ke depan, masih seputar perkembangan wabah virus corona. Secara data, Yulius menilai tingkat keganasan Korona masih rendah dibandingkan virus SARS ataupun MERS, namun tingkat penyebarannya relatif lebih cepat. 

"Kalau bisa ditangani (wabah virus corona) dengan baik, maka pasar akan merespon dengan positif," jelasnya. 

Sedangkan untuk sentimen yang bakal jadi penopang pertumbuhan AUM tahun ini adalah likuiditas yang tinggi, baik dari pemerintah maupun bank sentral dunia. Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) juga terus memompa likuiditas ke dalam pasar keuangan dan menjaga suku bunga acuan di level rendah. 

Baca Juga: Tangani reksadana yang bermasalah, ini yang dilakukan OJK

Di samping itu, kebijakan Omnibus Law yang sedang digodok pemerintah diharapkan bisa segera dituntaskan. Jika kebijakan tersebut dapat segera terealisasikan harapannya bakal memberikan sentimen sangat positif, terutama berkaitan dengan cipta lapangan kerja.

Berkaca dari kondisi tersebut, BPAM menargetkan pertumbuhan dana kelolaan tahun ini bisa mencapai 18% hingga 22% atau berada di kisaran Rp 58 triliun hingga Rp 60 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×