kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos Sariayu pilih berinvestasi di reksadana, apa pertimbangannya?


Jumat, 23 Oktober 2020 / 19:14 WIB
Bos Sariayu pilih berinvestasi di reksadana, apa pertimbangannya?
ILUSTRASI. Direktur Utama Martina Berto Bryan David Emil Tilaar menganggap, seorang investor tidak akan pernah lepas dari risiko.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah sekitar delapan tahun, Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO) Bryan David Emil Tilaar terjun berinvestasi di reksadana. Menurut bos produsen Sariayu itu, reksadana merupakan instrumen yang sesuai mengingat dirinya bukan tipe yang bisa mengawasi secara seksama portofolio yang dimiliki.

Di samping itu, dia juga bukan tipe investor yang agresif. "Saya bukan investor yang sangat agresif walau tidak konservatif juga. Moderat saja sih," ungkap laki-laki yang kerap disapa Bryan ini kepada Kontan.co.id. 

Karakteristik itu menuntun Bryan memilih jenis instrumen reksadana yang cenderung berisiko rendah seperti reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana pasar uang. Ada juga reksadana saham, akan tetapi komposisinya lebih mini dibandingkan lainnya. 

Lebih Bryan menambahkan, komposisi reksadana saham sekitar 20% dari total portofolio reksadana yang dimiliki. Untuk tiga jenis reksadana lainnya kurang lebih sebesar 25% hingga 26%.

Baca Juga: Bahana TCW Raih 3 Penghargaan dari Bareksa-Kontan-OVO Fund Awards 2020

Di tengah kondisi pasar yang tertekan pandemi Covid-19, tidak dipungkiri Bryan menjadi jauh lebih berhati-hati dalam berinvestasi. Akan tetapi, Bryan mengaku tidak banyak penyesuaian dalam menyusun portofolio. Sebab, investasinya sudah ditempatkan di instrumen-instrumen yang tidak berisiko tinggi. Menyikapi kondisi pasar yang tertekan akibat pandemi, dia justru melihatnya sebagai peluang dalam berinvestasi. 

Meyakini ungkapan don't put all you eggs in one basket, Bryan juga mengantongi portofolio di instrumen investasi lain meskipun tidak besar. Beberapa di antaranya seperti properti, emas, dan asuransi. Komposisi ketiganya sekitar 35%, jauh lebih kecil dibandingkan instrumen reksadana yang mencapai 65% dari keseluruhan portofolio. 

Bryan menganggap, seorang investor tidak akan pernah lepas dari risiko, bahkan investor kawakan sekelas Warren Buffet sekalipun. Sehingga satu-satunya hal yang dapat diupayakan seorang investor adalah meminimalisir risiko dengan mendiversifikasi portofolio.

Baca Juga: 8 Nasihat utama Warren Buffett agar sukses berinvestasi




TERBARU

[X]
×