Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah yang sempat tembus ke level Rp 14.200 per dollar AS mulai mereda. Meskipun begitu, Bos salah satu emiten konsumer mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi pelemahan kali ini.
Mata uang Garuda menguat pada Jumat (25/5), kurs spot rupiah menguat tipis 0,05% ke level Rp 14.125 per dollar Amerika Serikat (AS). Dalam sepekan, penguatan rupiah mencapai 0,21%.
Adapun kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) tercatat level Rp 14.166 per dollar AS. Angka ini menguat 0,27% bila dibandingkan perdagangan hari sebelumnya, namun melemah 0,41% dalam sepekan terakhir.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Franciscus Welirang mengatakan, pelemahan rupiah saat ini sudah diperhitungkan perusahaan. Artinya, perusahaan telah mengantisipasi kondisi saat ini lewat manajemen risiko yang sudah ditetapkan.
"Selama itu masih dalam toleransi (pelemahan rupiah), potensi risikonya sudah diperhitungkan dari awal. Jadi biasa-biasa aja (dampaknya)," jelasnya Jumat (25/5).
Hanya saja, ia enggan menjawab sampai rupiah di level berapa, perseroan mengantisipasi risiko tersebut. Dijelaskan, manajemen risiko dilakukan dengan mempertimbangkan posisi utang luar negeri (ULN), kinerja ekspor dan impor perseroan, serta belanja perusahaan.
"Yang paling penting, rupiahnya enggak brek-brek (volatilitasnya terjaga). Tapi kalau dia (rupiah) Rp 13.500, Rp 13.700, Rp 13.600, Rp 13.800 pelan-pelan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News