Reporter: Dimas Andi, Michelle Clysia Sabandar | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang Garuda masih menguat di akhir pekan ini. Kemarin, kurs spot rupiah menguat tipis 0,05% ke level Rp 14.125 per dollar Amerika Serikat (AS). Dalam sepekan, penguatan rupiah mencapai 0,21%.
Adapun kurs tengah rupiah di Bank Indonesia hari ini ditutup di level Rp 14.166 per dollar AS. Angka ini menguat 0,27% bila dibandingkan perdagangan hari sebelumnya, namun melemah 0,41% dalam sepekan terakhir.
Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmi mengatakan, rupiah sempat melemah ke level Rp 14.200 per dollar AS akibat akumulasi sentimen eksternal dan internal. Dalam hal ini, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS dan tren kenaikan harga minyak dunia menjadi pemicu pelemahan rupiah dari luar negeri. Di sisi lain, defisitnya neraca dagang hingga keluarnya dana asing dari pasar keuangan domestik juga memperburuk posisi rupiah.
Untungnya, tekanan terhadap rupiah mulai mereda selepas notulensi rapat FOMC dibuka Rabu (23/5) lalu. Dari notulensi tersebut terlihat petinggi The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan AS secara bertahap. Sebelumnya pasar selalu menduga The Fed akan menaikkan suku bunga acuan AS secara agresif karena inflasi yang meningkat di tengah tren kenaikan harga minyak, kata Nizar, Jumat (25/5).
Sementara itu, analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri memprediksi, pergerakan rupiah pekan depan masih dalam tren kenaikan. Mengingat banyaknya hari libur di pekan depan, yang membuat pergerakan mata uang Garuda cenderung sempit.
Karena itu, ia memperkirakan, kurs rupiah pekan depan akan bergerak di rentang Rp 14.000–Rp 14.130 per dollar AS. Sedangkan Nizar memprediksi, mata uang Garuda bergerak di kisaran Rp 13.980–14.140 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News