Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate memicu manajer investasi mengubah strategi investasi. Salah satunya, BNI Asset Management yang bakal mengurangi porsi deposito untuk reksadana BNI AM Dana Lancar Syariah. Alasannya, suku bunga deposito akan turun seiring penurunan BI rate. Tahun ini, BI rate sudah turun sebanyak dua kali ke level 7%.
Head of Investment BNI Asset Management Hanif Mantiq mengatakan, pemberlakuan aturan pembatasan suku bunga deposito oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga akan mengurangi keuntungan di deposito. "Return deposito akan meluncur ke bawah," ujarnya.
Sekadar mengingatkan, OJK mengatur batas atas atau caping suku bunga deposito BUKU III sebesar 100 basis poin (bps) di atas BI rate. Sedangkan BUKU IV sebesar 75 bps di atas BI rate.
Sebagai gantinya, kata Hanif, pihaknya akan memperbesar porsi obligasi jangka pendek. Namun, strategi tersebut tak lantas diterapkan. Pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada investor. "Karena mulai masuk obligasi, risikonya menjadi meningkat," ungkapnya.
Presiden Direktur BNI Asset Management Reita Farianti mengatakan BNI AM Dana Lancar Syariah menerapkan kebijakan menempatkan dananya di breakable time deposit serta obligasi berjangka waktu di bawah satu tahun. "Sisanya kami memanjangkan durasi melalui lelang obligasi negara" tuturnya.
Produk yang meluncur sejak 28 Juni 2013 ini memiliki kebijakan investasi leluasa memutar 100% pada instrmen pasar uang syariah atau obligasi yang berjangka waktu kurang dari satu tahun.
Data Infovesta Utama menunjukkan, mayoritas aset dasar produk ini ditempatkan pada deposito. Lima efek terbesar, yaitu deposito bank BJB Syariah, deposito Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) syariah, deposito bank Mega Syariah, deposito bank Muamalat Syariah serta deposito bank Panin Syariah.
Produk ini mampu membagikan return 6,76% dalam satu tahun terakhir per 1 Maret 2016. Return tersebut beda tipis dibandingkan rata-rata return reksadana pasar uang atau Infovesta Money Market Fund yang berkinerja 6,25% pada periode yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News