Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset bitcoin terus mencatatkan kenaikan harga. Tengok saja berdasarkan CoinMarketCap, Selasa (17/12) pukul 16:41 WIB, bitcoin diperdagangkan dalam harga US$ 107.312 per koin. Level ini telah naik 2,37% dalam sehari dan 156,24% dalam setahun belakangan.
Lonjakan ini pun membuat BlackRock, pengelola aset investasi terbesar di dunia merekomendasikan untuk mengalokasikan sekitar 1% hingga 2% dari portfolio invetasinya ke bitcoin, untuk menyeimbangkan risiko.
Panji Yudha, Financial Expert Ajaib Kripto menjelaskan, kenaikan harga bitcoin didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dan kebijakan pro-kripto dari Presiden terpilih Donald Trump.
Trump pernah menyebut cadangan di kripto akan menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat posisi Amerika Serikat sebagai pemain utama di dunia aset. Hal ini kemudian mendorong penguatan bitcoin.
Baca Juga: Bitcoin Tembus US$ 107.000, Dipicu Dukungan Institusional dan Sentimen Positif
Adapun dengan rekomendasi dari BlackRock, Pandji menilai hal itu akan semakin mendorong pendekatan bertahap dalam mengintegrasikan Bitcoin ke dalam portofolio multi-aset. Selain itu rekomendasi strategi tersebut dapat menjaga keseimbangan risiko sambil memanfaatkan potensi pertumbuhan Bitcoin sebagai aset digital utama.
Apalagi, lanjut Pandji, bitcoin merupakan aset investasi yang menarik karena korelasinya rendah dengan pasar saham. Di sisi lain persentase di bawah 2% tergolong kecil, sehingga bagi investor yang ingin mendiversifikasikan portofolio ke bitcoin tersebut tidak akan terlalu mengganggu stabilitas portofolio secara keseluruhan.
"Alokasi kecil mencerminkan langkah bijak untuk mencoba pasar aset kripto tanpa mengambil risiko besar yang dapat mengganggu tujuan investasi jangka panjang," kata Panji kepada Kontan.co.id, Selasa (17/12).
Baca Juga: Pernyataan Donald Trump Ini Bikin Pasar Saham AS Naik, dan Bitcoin Rekor US$ 106.446
Namun, menurut Pandji, alokasi di atas 2% dapat meningkatkan risiko karena volatilitas bitcoin yang ekstrem. Selain itu, perlu diingat juga bahwa aset digital ini memiliki volatilitas tinggi. Oleh sebab itu Pandji mengatakan strategi ini cocok untuk investor dengan profil risiko moderat hingga tinggi.
Di Indonesia, pasar Bitcoin di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai transaksi kripto mencapai Rp 475,13 triliun per Oktober 2024, dengan peningkatan 352,89% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 21,63 juta, naik dari 21,27 juta pada bulan sebelumnya.
Data terbaru ini mencerminkan peningkatan minat yang kuat terhadap aset digital di Tanah Air. Namun menurut Pandji pasar Indonesia memiliki karakteristik unik, sehingga investor perlu mempertimbangkan faktor risiko lokal, regulasi, dan tujuan investasi mereka sebelum mengambil keputusan.
Bagi investor dalam negeri, strategi BlackRock dapat dipertimbangkan dengan baik, serta menyesuaikan dengan profil risiko pribadi masing-masing.
Baca Juga: Survei Consensys : Kesadaran Aset Kripto Tumbuh 4%, Tertinggi Kedua di Asia
Tahun depan, bitcoin diproyeksi masih akan cerah. Pandji memperkirakan bitcoin berada di kisaran US$ 125.000-US$ 150.000 pada kuartal satu 2024. Sementara akhir tahun, Pandji optimistis harganya menyentuh US$ 200.000 per koin.
Proyeksi tersebut didorong oleh apabila kebijakan regulasi yang lebih ramah dan jelas, pembelian besar oleh institusi seperti MicroStrategy, serta data historis menunjukkan bahwa kuartal pertama sering kali menjadi periode bullish untuk Bitcoin, dengan rata-rata kenaikan sebesar 55,35% dalam satu dekade terakhir.
"Prospek Bitcoin tetap cerah untuk tahun depan, tetapi investor harus memperhatikan risiko jangka pendek seperti potensi volatilitas dan perkembangan regulasi yang belum sepenuhnya stabil," pungkas dia.
Selanjutnya: Dibayangi Pertemuan The Fed, Rupiah Diprediksi Lanjut Melemah Besok Rabu (18/12)
Menarik Dibaca: Yogyakarta Hujan Ringan Mulai Sore, Pantau Prakiraan Cuaca Besok di DIY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News