kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Bitcoin Terkoreksi Usai Sentuh Harga Tertinggi, Pasar Kripto Tetap Optimistis


Senin, 10 Februari 2025 / 12:51 WIB
Bitcoin Terkoreksi Usai Sentuh Harga Tertinggi, Pasar Kripto Tetap Optimistis
ILUSTRASI. Bitcoin mengalami koreksi signifikan setelah mencapai harga tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) sebesar US$ 108.000 pada Januari 2025.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bitcoin mengalami koreksi signifikan setelah mencapai harga tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) sebesar US$ 108.000 pada Januari 2025. Pada 3 Februari 2025, harga Bitcoin turun lebih dari 15% menjadi US$ 91.000. 

Namun, keesokan harinya, 4 Februari 2025, harga sempat kembali naik hingga US$ 101.000 sebelum akhirnya melemah lagi menjadi US$ 95.000 pada 10 Februari 2025. Fluktuasi ini mencerminkan dinamika pasar Bitcoin yang dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan sentimen global.

Salah satu faktor utama yang memicu koreksi harga Bitcoin dalam beberapa hari terakhir adalah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. 

Baca Juga: Rekor Harga Bitcoin Berlanjut, Begini Prediksi Pasar Kripto di Minggu Ini

Kebijakan tarif impor baru yang diumumkan Presiden AS pada Februari 2025 berdampak langsung pada pasar global, termasuk aset kripto, yang memicu aksi jual dalam jangka pendek.

Selain itu, ketidakpastian ekonomi global, terutama terkait kebijakan fiskal negara-negara besar dan fluktuasi suku bunga, turut memengaruhi pergerakan harga Bitcoin. 

Kenaikan suku bunga di beberapa negara besar mendorong peralihan dana dari aset berisiko tinggi, seperti Bitcoin, ke instrumen investasi yang lebih aman.

Meskipun mengalami koreksi harga, permintaan terhadap aset kripto di Indonesia tetap kuat. Data internal Indodax mencatat bahwa total transaksi pada Januari 2025 mencapai Rp 16,019 triliun, atau sekitar 12,02% dari total transaksi sepanjang 2024. 

Baca Juga: Harga Tembus Level Tertinggi, Bitcoin Kerek Optimisme Pasar Kripto

Hal ini menunjukkan bahwa pasar kripto di Indonesia masih mengalami pertumbuhan positif, menandakan minat yang tinggi terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya.

CEO Indodax, Oscar Darmawan, menegaskan bahwa koreksi harga Bitcoin merupakan fenomena yang wajar dalam pasar yang dinamis. 

"Koreksi harga adalah bagian dari siklus alami. Fluktuasi ini dapat memengaruhi sentimen pasar, namun kami tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang Bitcoin," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/2).

Oscar juga menyoroti faktor fundamental yang tetap kuat, termasuk adopsi Bitcoin yang semakin luas, baik oleh investor ritel maupun institusional. 

"Tingkat adopsi Bitcoin terus meningkat, dan regulasi di berbagai negara semakin berkembang. Di Indonesia, kami melihat pertumbuhan signifikan, tercermin dari total transaksi kripto yang mencapai Rp 650,61 triliun pada 2024, naik empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya," jelasnya.

Baca Juga: Awas! Harga Bitcoin dan Pasar Kripto Diprediksi Anjlok Tajam Akhir Maret

Meskipun terjadi koreksi harga, Oscar menilai bahwa potensi pemulihan Bitcoin tetap besar. 

"Kami telah melihat bagaimana Bitcoin mampu pulih setelah mengalami koreksi tajam. Dengan pasar yang semakin matang dan meningkatnya kesadaran akan aset digital, kami yakin Bitcoin akan kembali menunjukkan tren bullish dalam waktu dekat," ungkapnya.

Oscar juga menambahkan bahwa ketidakpastian pasar global menjadi tantangan tersendiri bagi pertumbuhan kripto di Indonesia. Namun, dengan edukasi yang tepat dan layanan yang andal, investor dapat mengambil keputusan yang lebih bijak. 

Lebih lanjut, Oscar menekankan bahwa strategi investasi seperti Dollar-Cost Averaging (DCA) dapat membantu investor memperoleh keuntungan dalam jangka panjang. 

Baca Juga: Pemilu AS Picu Kekhawatiran Pasar Kripto, Harga Bitcoin Mulai Bergerak Turun

"Koreksi harga ini bisa menjadi peluang bagi investor untuk membeli Bitcoin dengan harga lebih rendah, terutama bagi mereka yang memiliki pandangan jangka panjang," ujarnya.

Dukungan pemerintah terhadap regulasi kripto juga dinilai sebagai faktor yang dapat memberikan kestabilan lebih besar bagi pasar. 

Secara keseluruhan, meskipun Bitcoin tengah mengalami koreksi harga, prospek jangka panjangnya tetap positif. Bagi investor dengan strategi jangka panjang, kondisi saat ini dapat menjadi kesempatan untuk melakukan akumulasi. 

Dengan proyeksi pergerakan harga yang masih berada dalam tren positif, Bitcoin tetap menjadi aset yang menarik dalam portofolio investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×