Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pasar kripto kembali menunjukkan performa yang mengesankan usai Bitcoin (BTC) mencapai harga tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH). Kemenangan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) masih mendukung kenaikan lebih lanjut di pasar kripto.
Pada pekan lalu, tepatnya pada 13 November 2024, Bitcoin melampaui harga ATH sekitar US$ 93.200. Lonjakan harga ini seiring dengan dua faktor besar yang memengaruhi pasar global, yaitu kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum AS, serta keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga.
Kemenangan Trump sebagai Presiden AS yang ke-47 memberikan sentimen positif pada pasar, terutama di sektor kripto. Bersamaan dengan itu, kebijakan pelonggaran moneter yang lebih dovish oleh The Fed mendorong optimisme lebih lanjut.
Baca Juga: Prediksi Aset Kripto di Kuartal IV-2024, Bitcoin Berpotensi Mencetak Rekor Tertinggi
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, Bitcoin memasuki fase konsolidasi usai ATH pada level harga sekitar US$ 88.750 hingga US$ 92.000 dalam 4 hari terakhir. Konsolidasi ini menunjukkan bahwa pasar sedang menguji kekuatan level harga tersebut, dengan beberapa investor menunggu sinyal jelas untuk mengambil posisi lebih lanjut.
Tidak hanya Bitcoin, altcoin juga merasakan dampak positif dari reli ini. Mantra (OM), Hedera Hashgraph (HBAR), dan Stellar (XLM) mencatatkan kenaikan harga yang signifikan. OM melonjak 164% menjadi US$ 3,87, HBAR naik 144% ke US$ 0,140 dan XLM melonjak 108% ke US$ 0,240 dalam sepekan terakhir.
‘’Kenaikan harga altcoin ini tidak terlepas dari tingginya minat investor yang mengalir ke altcoin mengikuti momentum dari Bitcoin,’’ kata Panji dalam risetnya, Selasa (19/11).
Di sisi lain, perdagangan ETF Bitcoin spot mencatatkan kinerja positif. Selama periode 11-15 November, ETF Bitcoin spot tercatat mengalami inflow sebesar US$ 1,67 miliar, melanjutkan penutupan positif selama lima pekan terakhir.
Seiring dengan ini, MicroStrategy, salah satu perusahaan teknologi terkemuka, melaporkan pembelian besar-besaran Bitcoin sebanyak 51.780 BTC senilai US$ 4,6 miliar, meningkatkan total kepemilikannya menjadi 331.200 BTC, setara dengan sekitar US$ 30 miliar. Pembelian ini menunjukkan keyakinan institusional yang kuat terhadap prospek jangka panjang Bitcoin.
Secara teknikal, Panji mencermati bahwa bitcoin kini sedang menguji level kritis dekat harga tertinggi di sekitar US$93.000. Namun untuk mempertahankan momentum bullish, harga harus bertahan di atas level US$88.750.
Mengutip Coinmarketcap, Selasa (19/11), pukul 16.55 WIB, Bitcoin berada di level US$91.600. BTC menguat sekiatar 4.06% dalam 7 hari terakhir dan terkoreksi tipis 0,08% dalam periode 24 jam.
‘’Jika Bitcoin berhasil menguat dan menembus level US$93.000, kemungkinan akan mengarah ke level psikologis US$100.000. Namun, jika BTC jatuh di bawah US$88.750, kita bisa melihat fase konsolidasi lebih lama atau bahkan koreksi harga menuju level support US$85.000,” ucap Panji.
Baca Juga: The Fed Diproyeksikan Turunkan Suku Bunga Lagi, Begini Dampaknya ke Pasar Kripto
Dengan momentum yang kuat dari minggu lalu, Panji memperkirakan bahwa pasar kripto akan tetap aktif, meskipun berpotensi menghadapi beberapa tantangan. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan investor kripto minggu ini.
Perdagangan Options BlackRock iShares Bitcoin Trust (IBIT) yang akan dimulai pada 19 November 2024 perlu menjadi perhatian. IBIT diperkirakan akan menarik perhatian besar dari investor institusional dan ritel.
Sentimen dari data ekonomi AS, seperti laporan PMI manufaktur dan layanan dari S&P Global akan dirilis pada hari Kamis, 21 November 2024. Selain itu, laporan tingkat kepercayaan konsumen Michigan dan proyeksi inflasi akan mempengaruhi pasar secara signifikan, karena konsumsi konsumen menyumbang sekitar 70% dari PDB AS.
Perusahaan Nvidia akan merilis laporan keuangan kuartal ketiga pada hari Rabu, 20 November. Laporan ini diharapkan menunjukkan pertumbuhan signifikan berkat permintaan akan infrastruktur kecerdasan buatan (AI). Kinerja Nvidia dapat mempengaruhi harga aset digital terkait AI seperti Near Protocol (NEAR), Internet Computer (ICP), dan Bittensor (TAO). Hal ini penting mengingat lonjakan permintaan untuk aplikasi AI yang semakin meningkat.
Data Pengangguran AS yang akan dirilis pada hari Kamis, 21 November. Pada laporan minggu lalu mencatatkan penurunan klaim pengangguran dari 221.000 menjadi 217.000.
Jika tren penurunan data tenaga kerja berlanjut, dapat menunjukkan penguatan pasar tenaga kerja dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Sehingga berpotensi mendorong pengeluaran dan investasi lebih lanjut di pasar keuangan, termasuk di pasar kripto.
Baca Juga: Pemilu AS Picu Kekhawatiran Pasar Kripto, Harga Bitcoin Mulai Bergerak Turun
Secara keseluruhan, Panji menuturkan bahwa pasar kripto menunjukkan sentimen yang sangat positif, didorong oleh berbagai faktor ekonomi dan kebijakan global, termasuk meningkatnya minat institusional dan retail pada Bitcoin serta ETF Bitcoin Spot.
Meskipun ada potensi koreksi jangka pendek, pasar diperkirakan akan terus mengalami sentimen bullish, dengan data ekonomi yang akan dirilis minggu ini menjadi faktor penentu dalam memperkuat atau mengurangi momentum tersebut.
‘’Bagi investor, ini adalah momen penting untuk memantau perkembangan pasar, fokus pada level teknikal utama, dan mempertimbangkan data ekonomi yang memengaruhi arah pasar, sambil tetap waspada, melakukan riset mendalam, dan memastikan strategi investasi sejalan dengan dinamika pasar yang terus berubah,’’ kata Panji.
Selanjutnya: Kekayaan Jim Ratcliffe Turun Rp 78 Triliun Sejak Bergabung dengan Manchester United
Menarik Dibaca: Cara Merekam Panggilan Telepon dan Percakapan di iPhone agar Bisa Tersimpan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News