kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.499   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.699   70,40   0,92%
  • KOMPAS100 1.077   10,50   0,99%
  • LQ45 782   12,20   1,58%
  • ISSI 264   0,53   0,20%
  • IDX30 406   6,07   1,52%
  • IDXHIDIV20 472   4,64   0,99%
  • IDX80 119   1,25   1,07%
  • IDXV30 129   -1,04   -0,80%
  • IDXQ30 132   1,79   1,38%

Bitcoin Terkoreksi Pasca Cetak Rekor, Ini Saran Analis untuk Investor


Selasa, 19 Agustus 2025 / 10:18 WIB
Bitcoin Terkoreksi Pasca Cetak Rekor, Ini Saran Analis untuk Investor
ILUSTRASI. Sempat mencetak rekor tertinggi di US$ 124.000 pekan lalu, hari ini, Selasa (19/8/2025) aset kripto Bitcoin terkoreksi ke kisaran US$ 116.000. IMAGO/Andreas Franke


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat mencetak rekor tertinggi atau all-time high di US$ 124.000 pekan lalu, hari ini, Selasa (19/8/2025) aset kripto Bitcoin (BTC) terkoreksi ke kisaran US$ 116.000.

Mengacu Coinmarketcap, pada Selasa (19/8/2025), pukul 10.00 WIB, harga BTC ada di US$ 115.775 atau naik 0,17% secara harian, tapi terkoreksi 2,79% secara mingguan.

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan, saat ini strategi terbaik bagi investor adalah tetap disiplin dalam mengelola risiko.

“Investor dapat memanfaatkan momentum koreksi harga sebagai peluang akumulasi,” ujarnya kepada Kontan, Senin (18/8/2025).

Baca Juga: Setelah Cetak Rekor Tertinggi, Bitcoin Berpeluang Capai Level US$ 122.000 Pekan Ini

Setelah jatuh lebih dari 5% dari rekor tertinggi, Bitcoin yang kini diperdagangkan di kisaran US$ 115.000–116.000 bisa menjadi titik masuk menarik bagi investor jangka panjang.

“Terutama karena fundamentalnya masih solid dengan arus masuk ETF lebih dari US$ 50 miliar sejak awal tahun,” imbuhnya.

Fyqieh bilang investor sebaiknya menggunakan pendekatan bertahap seperti dollar-cost averaging (DCA) agar tidak terjebak di harga puncak. Sekaligus dapat menetapkan batas stop-loss dan take-profit yang jelas untuk mengantisipasi volatilitas tinggi.

Lebih lanjut, ia menilai diversifikasi portofolio juga penting. “Misalnya dengan melirik altcoin besar seperti Ethereum atau Solana yang memiliki ekosistem aktif,” kata Fyqieh. Dengan begitu, risiko tidak hanya bertumpu pada Bitcoin.

Di sisi lain, investor perlu terus memantau sentimen makro, khususnya kebijakan The Fed soal suku bunga, mengingat faktor ini sangat memengaruhi arah pasar kripto. 

Baca Juga: Harga Bitcoin Anjlok Setelah Pernyataan Menteri Keuangan AS, Ini Proyeksinya Sepekan

Dalam jangka panjang, Fyqieh menilai, Bitcoin masih prospektif sebagai aset lindung nilai. “Namun investor harus siap menghadapi fluktuasi jangka pendek yang tajam,” imbuhnya.

Dalam jangka pendek, secara teknikal, Fyqieh menaksir harga Bitcoin bisa bergerak di US$ 113.000 - US$ 122.000.

“Area US$ 113.000–115.000 menjadi support terdekat yang perlu dijaga, sementara resistance kuat berada di sekitar US$ 120.000–US$ 122.000,” tutupnya.

Selanjutnya: Pemimpin Korut Kim Jong Un Perintahkan Percepatan Pembangunan Persenjataan Nuklir

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 16-23 Agustus 2025, Cadburry Jadi Rp 9.900

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×