Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pasar kripto mengalami gejolak di awal Februari 2025. Volatilitas tinggi dan likuidasi besar-besaran hingga lebih dari Rp 34 triliun dalam sehari pada 3 Februari, telah mengguncang para investor.
Harga Bitcoin (BTC) pun sempat menyentuh US$93.629 atau sekitar Rp1,542 miliar, setelah reli ke level tertinggi sepanjang masa alias All Time High (ATH).
Sejumlah faktor makroekonomi, termasuk penerapan tarif oleh Donald Trump dan peluncuran model DeepSeek dari China, telah memperburuk fluktuasi di pasar kripto. Likuidasi besar-besaran yang terjadi sempat menyeret kapitalisasi pasar ke bawah.
Namun, di tengah situasi ini, terbentuk pola "cup and handle," sebuah sinyal bullish yang sering kali menandakan adanya momentum kenaikan besar dalam waktu dekat. Pola ini menunjukkan bahwa pasar berada dalam fase konsolidasi sebelum memasuki reli lanjutan. Bagian "cup" menandakan periode pemulihan setelah penurunan, sementara "handle" menunjukkan fase pullback singkat sebelum kenaikan signifikan terjadi.
Baca Juga: Bitcoin Melonjak Dekati US$98.000 Setelah Eric Trump Ajak Berinvestasi dalam BTC!
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyoroti pola ini Cup and Handle ini sebagai indikasi kuat bahwa pasar aset kripto belum kehilangan momentumnya. Dengan begitu, harga aset kripto masih menunjukkan potensi kenaikan lebih lanjut.
“Banyak yang khawatir bull run telah berakhir, tetapi pola ini justru menunjukkan potensi kelanjutan tren naik. Fase konsolidasi ini penting untuk membangun fondasi yang lebih kuat sebelum Bitcoin kembali menembus rekor tertinggi baru,’’ ungkapnya dalam siaran pers, Kamis (6/2).
Banyak analis kini menargetkan harga Bitcoin di angka US$200 ribu tahun ini, setelah mencapai level US$109.100 saat pelantikan Donald Trump. Meski volatilitas masih tinggi, faktor-faktor teknikal seperti osilator M2 dan ekstensi Fibonacci mendukung skenario bullish ini.
Fyqieh menyebut bahwa osilator M2 telah menunjukkan sinyal beli yang kuat. Bahkan, ekstensi Fibonacci memperkirakan bahwa Bitcoin bisa mencapai $225 ribu pada Juni 2025. Jika ini terjadi, maka pasar kripto akan memasuki fase bull run terbesar sepanjang sejarahnya.
Selain itu, kondisi pasar saat ini mencerminkan pola yang pernah terjadi sebelum lonjakan besar di tahun-tahun sebelumnya. Jika kita melihat sejarah, fase volatilitas seperti ini sering kali menjadi awal dari lonjakan harga besar.
Baca Juga: Analis Prediksi Bitcoin akan Mencapai Harga Ini Seiring Pola Bullish yang Terbentuk!
‘’Oleh karena itu, para investor harus tetap waspada dan memanfaatkan peluang yang ada,” kata Fyqieh.
Di sisi lain, kebijakan pemerintah Amerika Serikat terhadap Bitcoin masih menjadi faktor yang berpotensi mempengaruhi harga. Spekulasi tentang kemungkinan BTC dijadikan aset cadangan strategis oleh AS sempat mendorong harga ke level tertinggi $109.312 pada Januari lalu.
Namun, pernyataan terbaru dari David Sacks, AI dan Crypto Czar AS, meredam optimisme tersebut dengan menegaskan bahwa proses ini tidak akan berlangsung dalam waktu dekat.
Selain itu, arus masuk ke ETF BTC-spot AS juga mengalami perlambatan. Data dari Farside Investors menunjukkan bahwa total arus masuk bersih pada 5 Februari hanya sebesar $22 juta, mencerminkan sikap hati-hati para investor terhadap pergerakan pasar Bitcoin.
Secara keseluruhan, Fyqieh berujar, meskipun pasar mengalami tekanan, berbagai indikator teknikal masih menunjukkan potensi kelanjutan tren bullish untuk Bitcoin.
Faktor-faktor seperti pola "cup and handle," ekstensi Fibonacci, dan osilator M2 menjadi sinyal kuat bahwa kenaikan harga masih jauh dari kata selesai. Namun, para investor tetap harus berhati-hati terhadap dinamika regulasi dan likuidasi besar-besaran yang bisa mempengaruhi tren jangka pendek.
“Saat volatilitas tinggi, penting bagi investor untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan. Bull run mungkin belum berakhir, tetapi memahami pola pasar dan manajemen risiko tetap menjadi kunci utama dalam trading kripto,’’ pungkas dia.
Baca Juga: Harga Bitcoin Naik 8,18%, Ini Cara Akses Jual Beli Mata Uang Kripto Resmi
Selanjutnya: Oversupply Ayam Diproyeksi Menurun, Simak Rekomendasi Saham Japfa Comfeed (JPFA)
Menarik Dibaca: 4 Strategi Plana Bangun Bisnis Sosial yang Berdampak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News