kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bitcoin Diprediksi Capai US$ 48.000 pada Akhir 2023


Minggu, 17 Desember 2023 / 20:20 WIB
Bitcoin Diprediksi Capai US$ 48.000 pada Akhir 2023
ILUSTRASI. Bitcoin Diprediksi Capai US$ 48.000 pada Akhir 2023


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bitcoin (BTC) telah menunjukkan performa yang positif sepanjang tahun 2023, dengan nilai yang melonjak sebanyak 155% dari sekitar US$ 15.600 hingga mencapai puncak tertinggi pada US$ 44.000.

Meski sempat terkoreksi pada awal pekan kedua Desember, BTC berhasil pulih dan mencapai lebih dari US$ 42.000 pada tanggal 14 Desember.

Ini sebagai hasil dari keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunganya pada kisaran 5,25%-5,5% sambil mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga untuk tahun 2024.

Baca Juga: Bitcoin Bangkit Usai Putusan The Fed, Targetkan Harga Rp 743 Juta di Akhir 2023

Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur menjelaskan bahwa dari perspektif pasar kripto, kebijakan terbaru dari The Fed memberikan keyakinan bahwa kondisi makroekonomi AS akan menjadi lebih stabil.

Prediksi jangka pendek menunjukkan bahwa pasar kripto kemungkinan akan tetap bullish hingga akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024.

Menurutnya, faktor yang mendukung BTC saat ini adalah harapan akan siklus pelonggaran jangka pendek oleh The Fed dan optimisme terkait adopsi institusional melalui ETF Bitcoin spot yang diperkirakan akan disetujui di AS pada awal tahun 2024.

“Ini memberikan peluang bagi kenaikan harga BTC dalam jangka pendek, meskipun ada potensi koreksi yang lebih rendah," kata Fyqieh dalam keterangan resmi, Jumat (15/12).

Baca Juga: Peluang Bullish Market Kripto Terbuka Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga

Sambungnya, hal itu lantaran Jerome Powell telah menyatakan bahwa kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut masih belum pasti. Sehingga ada indikasi kejenuhan dalam aksi pembelian yang dapat menghambat lonjakan harga BTC.

"Fungsi pergerakan di atas US$ 44.000 dapat menarik minat lebih banyak trader untuk membuka posisi long, yang mungkin mengindikasikan akhir dari koreksi dan memicu reli sebelum Natal. Langkah-langkah kunci selama beberapa minggu mendatang, termasuk mencapai level US$ 45.000 dapat membuka pintu menuju level US$ 48.000," terangnya.

Baca Juga: Harga Bitcoin Melonjak ke US$ 42.400, Ini Sederet Pendorongnya

Saat ini, pandangan teknis terhadap Bitcoin cenderung bearish. Diperlukan uji coba ulang yang sukses pada 21-day Exponential Moving Average (EMA) untuk mengonfirmasi sikap bullish dan mengatasi dampak bearish.

“Sinyal jual dari indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) juga menimbulkan kekhawatiran terkait struktur teknis Bitcoin,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×