Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mulai menjalankan bisnis power plant sejak awal tahun lalu. Sepertinya, lini bisnis barunya ini bakal dijadikan sumber pendapatan utama KIJA selain penjualan lahan industri dan residensial.
"Khusus dari power plant saja, kami targetkan pendapatan sekitar US$ 100 juta tahun ini," ujar Muljadi Suganda, Corporate Secretary KIJA kepada KONTAN belum lama ini.
Asumsikan dengan kurs tengah BI Rp 11.438, berarti KIJA mengincar pendapatan sekitar Rp 1,14 triliun melalui bisnis power plant. Angka ini juga memiliki porsi sekitar 57% dari proyeksi pendapatan KIJA tahun ini, sekitar Rp 2 triliun.
Bukan tanpa alasan jika bisnis power plant dijadikan andalan pendapatan baru oleh manajemen KIJA. Sebab, sepanjang 2013 lalu saja, KIJA membukukan pendapatan total sebesar Rp 2,74 triliun yang mana sebesar Rp 1,06 triliun atau sekitar 38,68% berasal dari power plant.
Saat ini, KIJA baru memiliki satu power plant, yakni Bekasi Power Plant yang memiliki kapasitas 130 Megawatt (MW). Paham akan tingginya potensi bisnis ini, manajemen memiliki rencana untuk menambah satu lagi power plant di Cikarang dengan kapasitas 130 MW dengan nilai investasi sekitar US$ 120 juta.
Namun, Muljadi masih enggan merinci lebih lanjut perkembangan rencana strategis KIJA yang satu ini. "Belum ada perkembangan berarti, kami masih akan terus kaji proyek power plant ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News