Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Prospek saham kawasan industri diprediksi tak secemerlang tahun lalu. Kondisi ini membuat emiten pengembang properti, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) tak mau membuat target tinggi tahun ini.
Sekretaris Perusahaan KIJA Muljadi Suganda menyatakan, perseroan menargetkan marketing sales sebesar Rp 1,2 triliun. Tahun sebelumnya, perseroan membukukan total marketing sales sebesar Rp 2 triliun. "Sebenarnya tidak turun. Justru stagnan seperti tahun lalu," ujarnya.
Tahun lalu, kinerja penjualan KIJA cemerlang karena ditopang penjualan lahan kavling industri di Cilegon. "Kali ini akan diwarnai dengan standard factory building (SFB), yang biayanya akan lebih besar ketimbang lahan kavling industri," paparnya.
Untuk satu unit SFB di kawasan Cikarang, perusahaan melego harga senilai Rp 7 miliar-Rp 8 miliar per unit, naik 20% dibandingkan tahun lalu. Tak hanya itu, Muljadi bilang, pengembangan residential dan komersial di kawasan Jababeka Residence juga mulai naik.
Tahun ini akan didukung dengan rencana pembangunan mal yang bekerja sama dengan PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) dan beberapa investor pengembang hotel. Sayang, ia masih enggan menyatakan nilai investasi dengan PLIN.
Hingga Februari lalu, KIJA telah mengantongi sekitar 10% dari target marketing sales tahun ini sebesar Rp 120 miliar. Perusahaan akan mengembangkan sekitar 25-30 hektar untuk kawasan industri dan komersial di Cikarang pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News