Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Hendriko bilang, sentimen yang justru akan menentukan pergerakan IHSG ke depan adalah seberapa cepat stimulus pemerintah direspon oleh masyarakat.
"Karena jika uncertainty ini berlangsung lama dan stimulus terlambat digelontorkan atau tidak direspon masyarakat, perbaikan ekonomi akan berpotensi berlangsung lebih lama," ungkap Hendriko ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (30/6).
Jika pengetatan PSBB terjadi, IHSG akan bergerak di level 4.500 hingga 4.700 yang merupakan level konsolidasi pada bulan April dan Mei yang lalu. Adapun sektor yang berpotensi mengalami tekanan adalah sektor properti, konstruksi, retail, perbankan, dan tambang.
Baca Juga: Melihat prospek saham-saham top gainers di semester I 2020
Di sisi lain, jika PSBB semakin dilonggarkan, IHSG akan kembali menguji level 5.000 hingga 5.175 yang merupakan resisten awal. IHSG pun berpotensi kembali menguat mengikuti perkembangan ekonomi apabila semakin membaik.
Sementara, Reza menambahkan, hingga akhir tahun 2020, sebenarnya IHSG berpotensi menyentuh level 5.200 hingga 5.300. Dengan catatan, pelaku pasar bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News