Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) klaim menjadi perusahaan yang mampu memproduksi feronikel berbiaya rendah di dunia dengan capaian biaya tunai unaudited sebesar US$ 3,39 per pon padaa 2016.
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk , Tedy Badrujaman dalam keterangan tertulis di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan dengan capaian ini menandakan ada penurunan biaya tunai sebesar 21% jika dibandingkan biaya feronikel tahun 2015 sebesar US$ 4,13 per pon.
Hal ini juga sejalan dengan peningkataan harga nikel dunia yang didorong oleh penutupan beberapa tambang nikel di Filipina. Walhasil, ANTM optimistis dapat meningkatkan marjin keuntungan dari bisnis nikel di tahun 2017. Hal ini juga sejalan dengan peningkatan target produksi 19% menjadi 24.100 ton per tahun.
Tedy juga mengatakan cash cost komoditas utama Antam, yakni feronikel, tetap kompetitif di 2016. Pada 2016, unaudited cash cost feronikel Antam mencapai US$ 3,39 per pon.
“Angka ini jauh lebih rendah dari rata-rata cash cost produsen feronikel dunia yang mencapai US $4,82 per pon berdasarkan studi baru-baru ini oleh Wood Mackenzie dan menempatkan Antam sebagai produsen feronikel berbiaya terendah kedua di dunia,” jelas Tedy.
Menurutnya, melalui efisiensi berkelanjutan serta beroperasinya PLTU batubara Pomalaa, cash cost feronikel akan semakin dapat diturunkan dan meningkatkan profitabilitas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News