Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memperkirakan IHSG masih berada dalam rentang support 7.250 dan resistance pada 7.400. Di tengah suku bunga yang masih tinggi dan depresiasi nilai tukar rupiah, Ratih menilai saham dari sektor konsumsi (consumer) dan metal mining berbasis ekspor, layak untuk dicermati.
Sebaliknya, sektor yang terpapar katalis negatif dari tingginya suku bunga adalah saham konstruksi, teknologi dan properti. Namun, Ratih memberikan catatan prospek sektor properti masih bisa terjaga oleh insentif pemerintah berupa Pajak Pertambahan Nlai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang dapat mendorong marketing sales.
Sarkia memandang saham di sektor keuangan khususnya perbankan masih menarik. Sedangkan saham yang cenderung terpapar katalis negatif ada di sektor teknologi, lantaran terdampak pada peningkatan biaya pinjaman.
Baca Juga: Berprospek Cerah Usai Pemilu, Begini Rekomendasi Saham Emiten Transportasi
Nurwachidah menyarankan mulai mengantisipasi penurunan suku bunga, yang dapat menggerakkan saham di sektor sensitif (rate-sensitive) seperti properti dan keuangan.
Saran Nurwachidah, buy secara bertahap saham properti seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Selain itu, untuk saham perbankan ada tambahan katalis positif menjelang musim pembagian dividen. Dia memilih BBCA, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Martha turut melihat musim pembagian dividen akan menambah daya tarik bagi saham bank, terutama empat bank big caps. Rekomendasi Martha, koleksi BMRI dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan strategi buy on weakness.
Sarkia juga menjagokan saham empat bank big caps yakni BBCA, BMRI, BBNI dan BBRI. Rekomendasi lainnya adalah saham telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan saham consumer goods PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Baca Juga: Saham-Saham Ini Diproyeksi Jadi Penggerak IHSG Sepanjang 2024
Sedangkan William melirik PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) dan PT Astra International Tbk (ASII) sebagai saham yang layak koleksi. Ratih menyodorkan trading plan berdasarkan analisa teknikal.
Ratih menyematkan rekomendasi buy untuk saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). Target harga berada di resistance masing-masing pada level Rp 630, Rp 456, dan Rp 1.530 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News