kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI kontrol inflasi, rupiah menguat di bawah Rp 8.700 per dollar AS


Jumat, 01 April 2011 / 11:06 WIB
BI kontrol inflasi, rupiah menguat di bawah Rp 8.700 per dollar AS
ILUSTRASI. Produk minuman teh dalam kemasan merek Teh Kotak yang diproduksi PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ). DOK/ULTJ


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Rupiah semakin perkasa setelah bank sentral mengatakan akan membiarkan penguatan rupiah untuk mengontrol laju inflasi. Mata uang Garuda semakin mendekati level terkuatnya hampir empat tahun terakhir.

Bahkan, hari ini, rupiah memimpin penguatan yang sudah berlangsung selama tiga minggu. Di pasar spot, rupiah diperdagangkan di level Rp 8.698 per dollar AS, level terkuat sejak Mei 2007. Kemarin, rupiah ditutup di posisi Rp 8.708 per dollar AS.

Penguatan rupiah terjadi setelah data pasar saham menunjukkan pembelian investor asing di saham lokal senilai US$ 139 juta, lebih dari jumlah yang mereka jual dalam empat hari pertama di minggu ini.

Pemerintah baru saja mengumumkan tingkat inflasi Maret naik 6,65%, dibandingkan bulan sebelumnya yang naik 6,84%. Level ini lebih rendah dari prediksi Bloomberg yang memperkirakan kurang dari 6,99%. Perry Warjiyo, direktur riset ekonomi Bank Indonesia mengatakan, bank sentral membiarkan penguatan rupiah untuk mengurangi inflasi impor.

Joanna Tan, ekonom Forecast Singapore Pte. menyebut, BI telah menegaskan akan menggunakan rupiah untuk mengekang tekanan harga impor. Hal ini salah satu yang akan mendukung rupiah. "Ekuitas meluap dengan sedikit peningkatan arus dana masuk," ujarnya.

Indonesia terakhir menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,75% pada Februari. Ini kenaikan pertama sejak Oktober 2008. Para pembuat kebijakan selanjutnya akan bertemu pada 12 April untuk meninjau tingkat bunga acuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×