kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI diprediksikan menahan suku bunga acuan, begini dampaknya ke IHSG


Minggu, 17 Januari 2021 / 14:07 WIB
BI diprediksikan menahan suku bunga acuan, begini dampaknya ke IHSG


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2020, Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) hingga lima kali. Tercatat, BI telah memangkas suku bunga sebanyak 125 basis points (bps), dari semula 4% menjadi 3,75%.

Dengan mengacu pada suku bunga saat ini, Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia Anggaraksa Arismunandar memprediksikan bank sentral masih masih akan mempertahankan BI-7DRRR pada level 3,75% pada rapat dewan gubernur (RDG) yang akan diumumkan pada 21 Januari 2021.

Alhasil, apabila tidak ada pemangkasan suku bunga, maka efek hasil RDG BI akan relatif cukup minim terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). “Untuk pekan depan, kami melihat pergerakan IHSG akan berkisar pada rentang 6.341–6.472,” terang Anggaraksa kepada Kontan.co.id, Jumat (15/1).

Namun NH Korindo Sekuritas masih melihat adanya ruang penurunan suku bunga acuan di tahun ini, meskipun tidak sebanyak tahun lalu yang dipangkas sebesar 125 bps. Anggaraksa melihat BI memiliki peluang memangkas BI-7DRRR sebanyak satu hingga dua kali (25 bps-50 bps).

Baca Juga: Pergerakan IHSG Senin (18/1) masih melanjutkan pelemahan

Hal ini karena penurunan suku bunga acuan dirasa belum secara maksimal diikuti dengan pemangkasan bunga kredit. “Harapan kami, dengan biaya dana yang lebih murah, maka permintaan kredit dapat digenjot sehingga mampu menggairahkan perekonomian,” sambung dia.

Di era suku bunga yang rendah saat ini, sektor properti menjadi salah satu yang paling diuntungkan. Hal ini berkaitan dengan ekspektasi bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen  (KPA) yang lebih terjangkau.

Ini akan memacu permintaan properti yang lebih tinggi. Adapun rekomendasi saham di sektor ini antara lain PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan target harga Rp 615, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan target harga Rp 1.160, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target harga Rp 1.575.

Baca Juga: Kinerja diproyeksi membaik, begini rekomendasi saham emiten otomotif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×