Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) Juni 2019 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga BI - 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) di level 6%.
Hal ini seiring dengan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang menyatakan bahwa The Fed tetap mempertahankan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) di level 2,25%-2,50%. Keputusan ini turut membawa pengaruh ke pasar modal dalam negeri.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cenderung terkoreksi usai keputusan ini. Alasannya, investor mengharapkan adanya penurunan suku bunga acuan.
Ia juga melihat masih ada beberapa hal yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG ke depan. Mulai dari pertemuan Amerika Serikat (AS) dan China di G20, keputusan suku bunga acuan European Central Bank (ECB), dan kondisi perpolitikan dalam negeri terkait hasil sidang sengketa pemilihan presiden (pilpres) di Mahkamah Konstitusi (MK).
Sementara itu, Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma melihat, BI tidak mau gegabah dalam menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, BI masih menunggu data neraca perdagangan bulan Juni 2019 yang diperkirakan masih defisit cukup tinggi. Ia memprediksi The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya pada Juli 2019, disusul dengan BI.
Oleh karena itu, Suria memprediksi, IHSG bisa menguat ke level 6.800 di akhir tahun. “Sentimen positifnya adalah dari pertumbuhan earnings per share (EPS) para emiten, penurunan suku bunga acuan, dan kepastian hasil pilpres serta susunan kabinet,” ucap dia, Kamis (20/6).
Sementara itu, Herditya memproyeksi IHSG masih cenderung melemah dengan target moderat di level 6.335 di akhir tahun.
Dalam kondisi penurunan suku bunga acuan yang masih tertahan, Herditya menyarankan investor untuk mengambil langkah perdagangan jangka pendek dan selektif.
“Akan lebih baik trading pada saham-saham yang tergolong aman seperti saham bluechip,” kata dia.
Akan tetapi, ia tidak menutup kemungkinan bahwa saham dengan kapitalisasi menengah bisa menguntungkan. Sementara itu, Suria menyarankan investor untuk memerhatikan saham-saham sektor konstruksi dan properti yang sensitif dengan perubahan suku bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News