Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) berencana melakukan pembelian kembali saham dari pasar alias buyback. Namun, manajemen harus mengantongi restu pemegang saham terlebih dahulu sebelum mengeksekusi rencana tersebut.
Francis Lay Sioe Ho, Presiden Direktur BFIN dalam dalam pengumuman resmi mengatakan, pihaknya berencana buyback maksimal 10% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Jumlah itu setara dengan 154,99 juat saham.
Alasan emiten pembiayaan ini melakukan aksi korporasi tersebut adalah harga saham BFIN saat ini belum mencerminkan kondisi fundamental keuangan perseroan yang diklaim solid.
"Perseroan bermaksud meningkatkan nilai pemegang saham dengan mengembalikan kelebihan arus kas bebas melalui pembelian kembali saham," ujar Francis, Jumat (6/3).
Selain itu, ia juga menilai, buyback akan meningkatkan nilai laba bersih per saham (earning per share/EPS) perseroan. Buyback akan dilakukan pada masa periode 18 bulan sejak memperoleh restu pemegang saham. Perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 16 April 2015.
Francis bilang, pihaknya menyiapkan dana sebesar Rp 341 miliar untuk buyback saham tersebut. Adapun, dana yang digunakan berasal dari saldo laba perseroan. Pada pertengahan perdagangan, harga saham BFIN ada di level Rp 2.600 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News