kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BFI Finance berikan kupon 9,87%-10,87%


Jumat, 06 Maret 2015 / 08:30 WIB
BFI Finance berikan kupon 9,87%-10,87%
ILUSTRASI. Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Tribunnews/Jeprima


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perusahaan pembiayaan kendaraan dan alat-alat berat, PT BFI Finance akan menerbitkan surat utang senilai Rp 1 triliun. Perusahaan multifinance ini berusaha memikat investor dengan memberikan kupon tinggi.

Penerbitan obligasi kali ini merupakan tahap kedua dari Penawaran Umum Berkelanjutan II senilai total Rp 2,5 triliun. Surat utang senilai Rp 1 triliun itu akan dipecah menjadi tiga seri. Seri A sejumlah Rp 345 miliar berkupon 9,875% dan tenor 370 hari. Lalu, seri B Rp 105 miliar dengan kupon 10,5% dan tenor dua tahun. Sementara, seri C senilai Rp 550 miliar berkupon 10,875% dan tenor tiga tahun.

Surat utang yang mendapat peringkat A+ dari Fitch Ratings ini akan memulai masa penawaran pada 13 Maret dan 16 Maret 2015. Seluruh kupon yang ditawarkan BFI Finance di atas kupon Surat Utang Negara (SUN) bertenor sama, plus credit spread matrix perusahaan berperingkat A. Pada seri C, kupon 10,875% bahkan 100 basis poin di atas tingkat kupon wajar.

Analis obligasi Sucorinvest Centra Gani Ariawan menilai, pemberian kupon tinggi tak lepas dari upaya menarik minat investor. "Perusahaan memberi 'pemanis' supaya investor tertarik," ujarnya.

Pemberian kupon tinggi memang diperlukan pada penerbitan obligasi korporasi emiten sektor pembiayaan. Saat ini, nilai outstanding obligasi koporasi sektor multifinance sudah sangat tinggi. Investor sebetulnya tengah mencari obligasi dari penerbit sektor lain sebagai diversifikasi portofolio.

"Hanya saja obligasi BFI Finance masih bisa dikoleksi karena tenor relatif pendek dan berkupon tinggi," prediksi Ariawan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penerbitan obligasi korporasi dari sektor keuangan menguasai 68,5% dari total realisasi nilai penerbitan obligasi korporasi sepanjang tahun lalu. Ariawan menduga, seri A dan seri C akan paling diminati investor, lantaran nilai emisinya cukup tinggi.

Misalnya seri A cocok bagi manajer investasi (MI) yang akan menjadikan obligasi ini aset dasar reksadana mengingat tenornya pendek dengan kupon cukup tinggi. Sementara, seri C paling menarik untuk investor dana pensiun atau asuransi. "Investor ini akan mencari apa saja kewajiban mereka dalam tiga tahun mendatang dan menempatkan dana pada seri C," imbuh Ariawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×