kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BFI Finance tawarkan obligasi berbunga tinggi


Kamis, 05 Maret 2015 / 19:11 WIB
BFI Finance tawarkan obligasi berbunga tinggi
ILUSTRASI.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. PT BFI Finance memastikan rencananya menerbitkan surat utang. Perusahaan pembiayaan (multifinance) kendaraan dan alat-alat berat ini memikat investor dengan tingkat kupon tinggi.

Kali ini BFI Finance mencoba menghimpun dana sebesar Rp 1 triliun. Obligasi tersebut merupakan tahap kedua dari Penawaran Umum Berkelanjutan II yang senilai Rp 2,5 triliun. Surat utang ini diberi peringkat A+ oleh Fitch Ratings.

Surat utang dengan total nilai Rp 1 triliun yang akan diterbitkan tersebut akan dipecah menjadi 3 seri.

Seri A dengan nilai emisi Rp 345 miliar menawarkan kupon 9,875% dan tenor 370 hari. Seri B senilai Rp 105 miliar dengan kupon 10,5% dan tenor 2 tahun.  Sementara seri C senilai Rp 550 miliar dengan kupon 10,875% dan tenor 3 tahun.

Seluruh kupon yang ditawarkan tersebut di atas batas kupon Surat Utang Negara (SUN) bertenor sama ditambah credit spread matrix perusahaan berperingkat A. Sehingga hasilnya dapat ditetapkan berapa tingkat kupon wajar masing-masing seri.

Pada seri C misalnya, kupon 10,875% tersebut di atas 100 basis poin dari tingkat kupon wajar. Pemberian kupon tinggi ini tak lepas dari pertimbangan meningkatkan minat investor. “Perusahaan berusaha memberi sweetener (pemanis) pada obligasi supaya investor tertarik,” ujar Ariawan, Analis Obligasi Sucorinvest Centra Gani.

Ariawan menilai, pemberian kupon tinggi memang diperlukan bagi penerbitan obligasi korporasi dari emiten sektor multifinance. Sebab, saat ini nilai outstanding obligasi korporasi dari sektor multifinance sudah sangat tinggi.

Alhasil, investor sebetulnya tengah mencari obligasi dari penerbit sektor lain guna diversifikasi portofolio.

“Portofolio investor di obligasi sektor keuangan sudah cukup tinggi. Hanya saja obligasi BFI Finance masih bisa dikoleksi karena tenor relatif pendek dan berkupon tinggi,” papar Ariawan.

Otoritas Jasa Keuangan mencatat penerbitan obligasi korporasi dari sektor keuangan (termasuk perbankan) menguasai 68,5% dari seluruh realisasi nilai penerbitan obligasi korporasi sepanjang 2014 lalu.

“Di samping itu ada perebutan dana antara emiten multifinance. Awal tahun ini kita lihat BCA Finance dan WOM Finance juga menerbitkan obligasi. Sehingga persaingan memang ketat,” papar Ariawan. Kondisi ini tentu akan menguntungkan investor yang mengincar kupon tinggi.

Ariawan memprediksi, dari ketiga seri obligasi yang diterbitkan BFI Finance, seri A dan seri C yang paling mudah terserap investor lantaran nilai emisinya cukup tinggi.

Seri A misalnya cocok bagi manajer investasi (MI) yang akan menjadikan seri tersebut sebagai aset dasar reksadana mengingat tenornya cukup pendek dengan kupon yang tinggi.

“Seri C paling menarik untuk investor dana pensiun atau asuransi. Investor ini akan mencari apa saja kewajiban mereka pada tiga tahun mendatang dan menempatkan dananya pada seri C,” ujar Ariawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×