Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rawan tertekan, Selasa (28/7). Hari ini Senin, (27/7) IHSG ditutup terkoreksi tajam 1,76% ke level 4.771,28, ini merupakan level terendah sejak bulan April 2014.
Fadli, Analis Net Sekuritas menilai bursa domestik kembali tersengat sentimen negatif dari anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Senin (27/7), di pasar spot pasangan USD/IDR melemah 0,12% ke level 13.462,50, yang merupakan level terendah sejak bulan Agustus 1998.
Fadli melanjutkan, sentimen negatif juga datang dari anjloknya bursa Asia yang dipimpin indeks shanghai yang turun 8,4%. Investor juga berekspektasi negatif terhadap beberapa laporan keuangan emiten perbankan yang akan dirilis minggu ini.
Aditya Perdana Putra, Analis Semesta Indovest menambahkan, pasar menanggapi negatif peraturan pemerintah yang menaikkan tarif bea masuk impor barang konsumsi yang efektif mulai 23 Juli 2015. Menurutnya, hal ini dapat makin menggerus kemampuan daya beli masyarakat. “Pasar merespon berlebihan berbagai sentimen negatif yang mendera IHSG,” tambah Aditya.
Aditya memprediksi tekanan jual masih besar pada perdagangan Selasa (28/7) besok. Prediksinya besok IHSG berpotensi tertekan dalam kisaran 4.721 – 4.837.
Kemudian, Fadli memprediksi berbagai sentimen negatif masih kuat mempengaruhi bursa domestik Selasa (28/7). Prediksinya, besok IHSG akan melemah dalam kisaran 4.720 – 4.820
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News