Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Mayoritas bursa di Asia bergerak terkonsolidasi dengan penguatan dipimpin oleh bursa saham di Jepang dan Korea selatan setelah mata uang Won korea selatan memperpanjang kenaikan.
Data aktivitas import di China mengalami perbaikan di mana rilis pada level -0.4% dari -10.9% di periode sebelumnya namun tingkat aktivitas export masih memburuk di level -4.1% dari -1.8% sehingga terjadi defisit neraca perdagangan meskipun masih di atas ekspektasi.
Bertahannya harga minyak di atas level US$ 50 per barel juga menjadi faktor pendorong penguatan di bursa Asia. Selain itu, spekulasi terhadap data GDP Jepang yang akan tumbuh di level 1.9% juga turut menjadi sentimen positif pada perdagangan hari ini di Asia.
Bursa Eropa dibuka lebih rendah dari penutupan sebelumnya seakan mewaspadai data cadangan minyak di AS yang akan rilis nanti malam dapat menjadikan alasan sebagai aksi profit taking.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya Investor akan merefleksikan data cadangan minyak di AS, Tingkat inflasi di China yang diekspektasikan cukup positif melihat aktivitas import yang cukup tinggi, aktivitas import dan export di Jerman dan data pekerja di AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News