Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 17.93 poin sebesar 0,36% di level 4.916,06, Rabu (8/6).
Menurut David Nathanael Sutyanto, Analis First Asia Capital koreksi tersebut terjadi karena sentimen negatif dari dalam dan luar.
Dari dalam negeri, pemerintah melakukan revisi target pertumbuhan ekonomi tahun 2016 ke angka 5,1% dan penurunan cadangan devisa Bank Indonesia.
Sementara dari luar, adanya revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dari bank dunia membuat pelaku pasar menjadi khawatir akan kondisi ekonomi global. "Sentimen-sentimen ini menyebabkan investor melakukan aksi profit taking," kata David.
Untuk perdagangan Kamis (9/6), David memprediksi IHSG masih akan terkoreksi terbatas dan bergerak pada rentang 4.860 hingga 4.940. Sentimen kenaikan harga minyak dan pergerakan nilai tukar menjadi sentimen positif yang dapat meredam penurunan IHSG.
Sementara Liga Maradona, Analis Recapital Securities memprediksi besok akan menguat terbatas di kisaran support 4.890 dan resistance 4.960.
Menurut Liga Sentimen penguatan harga minyak dunia dikarenakan masih belom adanya asumsi atas permasalahan di nigeria. Alhasil akan ada potensi mengalami penurunan suplai minyak di sana.
Namun ada faktor yang bisa angkat indeks dengan rilisnya data perdagangan China yang menunjukkan perbaikan.
Sektor yang diprediksi menguat menurut Liga ada di sektor pertambangan, perbankan dan infrastruktur. "Pastinya di tengah dan akhir bulan sektor konsumer juga ada potensi menguat," kata Liga.
Sentimen dalam negeri masih dari investor menunggu kebijakan tax amnesty. Sebab menurut Liga, tax amnesty pasti akan mendukung pembiayaan APBN yang membuat anggaran tidak akan yang dihemat dan dapat berjalan normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News