Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah menyusul data cadangan devisa Indonesia yang menurun. IHSG turun 17,93 poin atau 0,36 % menjadi 4.916,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 4,16 poin (0,49 %) menjadi 844,78.
"Data cadangan devisa Indonesia periode Mei 2016 yang lebih rendah dari bulan sebelumnya menjadi kekhawatiran investor," kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi Rabu (8/6).
Bank Indonesia mencatat jumlah cadangan devisa pada akhir Mei 2016 sebesar US$ 103,6 miliar atau turun US$ 4,1 miliar dibanding akhir April 2016 sebesar US4 107,7 miliar.
Lanjar Nafi menambahkan, data tingkat kepercayaan konsumen Indonesia yang cukup baik di level 112.1 dari 108.2 di periode sebelumnya, mampu sedikit menahan aksi jual investor asing pada saham-saham di dalam negeri.
Dalam data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp 54,507 miliar pada hari ini (Rabu, 8/6).
Sementara itu, analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa pelemahan indeks BEI relatif terbatas menyusul masih adanya aksi beli selektif oleh sebagian investor terhadap saham-saham berkapitalisasi besar dan lapis dua.
"Indeks BEI masih berada dalam level psikologis, potensi kenaikan berikutnya masih cukup terbuka," kata Yuganur Wijanarko.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 266.735 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,88 miliar lembar saham senilai Rp6,18 triliun. Terdapat 115 saham naik, 156 saham turun, dan 108 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 30,36 poin (0,14 %) ke level 21.297,88, indeks Nikkei naik 155,47 poin (0,93 %) ke level 16.830,92, dan Straits Times menguat 14,29 poin (0,50 %) ke posisi 2.862,38.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News