kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -39,00   -0,24%
  • IDX 6.892   -35,57   -0,51%
  • KOMPAS100 1.005   -3,52   -0,35%
  • LQ45 768   -4,72   -0,61%
  • ISSI 227   -0,13   -0,06%
  • IDX30 395   -3,63   -0,91%
  • IDXHIDIV20 457   -5,04   -1,09%
  • IDX80 113   -0,41   -0,37%
  • IDXV30 113   -0,96   -0,84%
  • IDXQ30 128   -1,27   -0,98%

Berusia satu dekade, berikut perkembangan pasar modal syariah Indonesia


Senin, 12 April 2021 / 13:20 WIB
Berusia satu dekade, berikut perkembangan pasar modal syariah Indonesia
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi (tengah)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

Dari sisi pekaku industri, terdapat peningkatan jumlah pelaku yang terlibat dalam penerbitan efek syariah, seperti penjamin emisi dan wali amanat dalam penjaminan sukuk korporasi.

"Selain itu, terdapat juga peningkatan manajer investasi yang mengelola reksadana syariah dan bank kustodian sebagai custody bagi reksadana syariah, dan perusahan efek yang menyediakan fasilitas Shariah Online Trading System (SOTS)," kata Hoesen.

Meskipun mencatatkan perkembangan positif, menurut Hoesen, terdapat beberapa hal yang perlu dioptimalkan dalam konteks pengembangan pasar modal syariah Indonesia.

Baca Juga: BEI: Ingat bibit, bobot, bebet sebelum berinvestasi

"Pilihan produk investasi syariah masih terbatas. Sampai saat ini, belum terdapat Efek Beragun Aset (EBA) dan Dana Investasi Real Estate (DIRE) syariah meski sudah ada landasan hukumnya," ungkap Hoesen.

Hoesen juga menilai, inklusi dan edukasi masyarakat tentang pasar modal syariah masih harus ditingkatkan meski berbagai upaya sudah dijalankan. Peran bank dan perusahaan efek sebagai infrastruktur penunjang juga perlu diperbanyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×