kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berusia satu dekade, berikut perkembangan pasar modal syariah Indonesia


Senin, 12 April 2021 / 13:20 WIB
Berusia satu dekade, berikut perkembangan pasar modal syariah Indonesia


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar modal syariah di Indonesia memasuki usia satu dekade pada tahun 2021 ini. Peluncuran Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada tahun 2011 dianggap sebagai momen titik balik perkembangan pasar modal syariah Tanah Air.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai, pasar modal syariah semakin menjadi pilihan investasi yang populer bagi masyarakat Indonesia.

"Hal tersebut terlihat dari jumlah investor syariah yang meningkat lebih dari 16.789%, dari hanya 531 investor pada 2011 mejadi 89.678 investor per Januari 2021," kata Inarno dalam sambutannya di Acara Peringatan Satu Dekade Kebangkitan Pasar Modal Syariah Indonesia, Senin (12/4).

Perkembangan pasar modal syariah juga terlihat dari jumlah saham syariah meningkat 82% sejak tahun 2011, dari 237 saham menjadi 432 saham. Jumlah tersebut setara 59% dari total saham yang tercatat di BEI.

Baca Juga: BUMN konstruksi mencatatkan kinerja yang rapuh sepanjang tahun lalu

Sejalan dengan itu, kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 47,9% dari keseluruhan kapitalisasi pasar saham-saham yang tercatat di BEI. Sementara persentase total nilai transaksi saham syariah mencapai 60,4%, volume transaksi 48,1%, dan frekuensi transaksi 62,2%.

Di kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen M.M. menyampaikan, jumlah variasi produk syariah seperti sukuk dan reksadana syariah juga terus bertambah. Per 1 April 2021, terdapat 168 sukuk dengan nilai kurang lebih Rp 32 triliun dan reksadana syariah sekitar Rp 80 triliun.




TERBARU

[X]
×