Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah masih melanjutkan penguatan kemarin pada transaksi pagi ini (11/2). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 11.13 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level 13.413 dari posisi kemarin di 13.455.
Pada transaksi sebelumnya, tepatnya pukul 08.55 WIB, nilai tukar rupiah sempat kokoh di posisi 13.380 atau perkasa 0,6%. Dengan demikian, dalam lima hari terakhir, penguatan rupiah mencapai 2,9%.
Nilai tukar rupiah kian perkasa seiring adanya sinyal dari the Federal Reserve untuk menunda pengetatan kebijakan moneter jika kondisi ekonomi global kian memburuk. Hal inilah yang kemudian mengerek tingkat permintaan aset-aset emerging market.
Tidak hanya rupiah, mata uang Malaysia juga mengalami penguatan. Pagi ini, nilai tukar ringgit menguat 0,4% menjadi 4,1105 melanjutkan penguaran Rabu kemarin sebesar 1,2%.
Adapun baht Thailand menguat 0,3% menjadi 35,257 dan peso Filipina menguat 0,1% menjadi 47,41.
"Pernyataan Yellen menghilangkan spekulasi kenaikan suku bunga dalam jangka pendek. Reli mata uang Asia kemungkinan tidak akan bertahan lama karena tidak ada yang berubah secara dramatis. Pengujian atas pasar finansial akan terjadi pada Senin mendatang di mana pasar China akan kembali dibuka pasca libur panjang Imlek," papar Vishnu Varathan, ekonom Mizuho Bank Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News