kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.421   0,00   0,00%
  • IDX 7.504   39,09   0,52%
  • KOMPAS100 1.056   6,12   0,58%
  • LQ45 792   4,34   0,55%
  • ISSI 254   0,80   0,32%
  • IDX30 414   1,76   0,43%
  • IDXHIDIV20 472   1,26   0,27%
  • IDX80 119   0,64   0,54%
  • IDXV30 123   0,30   0,24%
  • IDXQ30 132   0,50   0,38%

Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Cermati Proyeksi Rupiah Hari Ini, Selasa (5/8)


Selasa, 05 Agustus 2025 / 07:15 WIB
Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Cermati Proyeksi Rupiah Hari Ini, Selasa (5/8)
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Jakarta, Senin (28/7/2025). Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,68% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke level Rp 16.401 per dolar AS pada akhir perdagangan Senin (4/8/2021).KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/07/2025


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini, Senin (4/8/2025). Tren positif ini berpotensi berlanjut pada perdagangan Selasa (5/8/2025). 

Di pasar spot, rupiah menguat 0,68% dibanding penutupan Jumat (1/8) ke level Rp 16.401 per dolar AS. Sedangkan mengacu Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,64% ke Rp 16.388 per dolar AS.    

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah dan mata uang regional pada umumnya menguat terhadap dolar AS yang melemah tajam karena rilis data pekerjaan yang lemah. Kekuatiran dampak negatif tarif pada ekonomi AS setelah 1 Agustus juga menekan dolar AS.

Baca Juga: Kurs Rupiah Berbalik Menguat ke Bawah Rp 16.500 Per Dolar AS, Senin (4/8)

Ia memperkirakan rupiah masih berpotensi melanjutkan penguatan pada Selasa (5/8/2025). Sementara dolar AS sendiri diperkirakan masih dalam tekanan dan berpotensi melanjutkan perlemahan.

“Namun penguatan akan terbatas, dengan investor menantikan rilis data PDB Indonesia kuartal II,” ujar Lukman kepada Kontan, Senin (4/8/2025). 

Pengamat Mata Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, salah satu sentimen domestik yang mempengaruhi rupiah adalah tren inflasi komponen inti yang menggambarkan daya beli masyarakat terpantau melandai sejak Mei 2025 secara tahunan. 

Sementara secara bulanan, inflasi inti meningkat tipis dari 0,07% pada Juni menjadi 0,13% pada Juli. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi YoY adalah emas perhiasan sebesar 0,46% terhadap total inflasi secara umum pada Juli 2025 yang sebesar 2,37% YoY. 

Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp 16.401 per Dolar AS pada Senin (4/8), Ini Sentimen Pendorongnya

Menurut para ekonom, pada dasarnya untuk komponen inti meski melandai, indeks harga konsumen (IHK) pada komponen ini masih mengalami inflasi walaupun tidak setinggi bulan sebelumnya.

“Hal tersebut dipandang karena dipengaruhi oleh perubahan harga yang bisa saja berbeda antara satu barang dengan barang yang lain dan masuk ke dalam kategori perhitungan inflasi inti itu sendiri. Terlebih, emas masih menjadi pendorong utama inflasi inti,” ujar Ibrahim, Senin (4/8/2025). 

Ibrahim memproyeksikan, rupiah pada Selasa (5/8/2025) akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat direntang  Rp 16.350 - Rp.16.400 per dolar AS.

Sementara Lukman memproyeksikan rupiah akan ditutup di kisaran Rp 16.350 – Rp 16.450 per dolar AS.

Selanjutnya: Arah Rupiah Menantikan Pengumuman Produk Domestik Bruto Indonesia

Menarik Dibaca: IHSG Tertekan, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini dari BRIDanareksa untuk Selasa (5/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×