CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Berkah Mulia Mandiri (BITU) Bakal IPO, Begini Rencana Penggunaan Dananya


Kamis, 27 Juli 2023 / 09:46 WIB
Berkah Mulia Mandiri (BITU) Bakal IPO, Begini Rencana Penggunaan Dananya
ILUSTRASI. PT Berkah Mulia Mandiri Tbk (BITU) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen aspal, PT Berkah Mulia Mandiri Tbk (BITU) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dan melepas sebanyak-banyaknya 550 juta saham baru.

Direktur Utama PT Berkah Mulia Mandiri Tbk Lasmono Imam Rahardjo mengatakan, kebutuhan aspal akan tetap tinggi. Terlebih di tengah berlanjutnya pembangunan infrastruktur nasional dan pengembangan Ibukota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Guna merespons tren pertumbuhan permintaan aspal, BITU memutuskan untuk melakukan IPO sebanyak-banyaknya 550 juta saham bernilai nominal Rp 50 per lembar atau setara dengan 31,303% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Baca Juga: Menakar Penawaran IPO Berkah Mulia Mandiri Tbk (BITU), Emiten Kedua di Bisnis Bitumen

Pada aksi korporasi ini, manajemen BITU menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi Efek. Harga penawaran awal (book building) dibanderol sekitar Rp 131 - Rp 140 per saham, sehingga BITU bisa menggalang dana melalui pasar modal berkisar Rp 72,05 miliar hingga maksimal Rp 77 miliar.

Adapun periode book building berlangsung mulai hari ini (20/7) sampai 25 Juli 2023 dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas rencana IPO ini diharapkan bisa diperoleh pada 31 Juli 2023. Maka, masa penawaran umum (offering) bisa berlangsung pada 2-4 Agustus 2023.

Bersamaan dengan pelaksanaan IPO, BITU juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 137,5 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebesar 11,392% dari modal ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran IPO. Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru perseroan.

Setiap pemegang empat saham baru berhak memperoleh satu Waran Seri I, sedangkan setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru BITU. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun.

Manajemen BITU maupun penjamin pelaksana emisi Efek berharap pendistribusian saham dan Waran Seri I bisa dilakukan pada 7 Agustus 2023. Sehingga pencatatan saham maupun waran di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat terlaksana pada 8 Agustus 2023.

Rencananya, sebesar 87,35% dari dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja BITU. Sementara itu, sebesar 12,65% akan dimanfaatkan untuk pembelian lahan dan bangunan dari pihak terafiliasi.

"Sedangkan, dana hasil pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk modal kerja BITU, seperti biaya operasional, pemasaran dan pembelian prasarana penunjang proyek," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (27/7).

Lasmono menilai bahwa aksi korporasi melalui mekanisme IPO ini sejalan dengan salah satu strategi perseroan yang terkait dengan upaya menjaga kecukupan permodalan, terutama untuk membiayai sejumlah proyek yang memiliki cakupan besar.

Lebih lanjut Lasmono menegaskan, BITU terkonfirmasi memiliki kapabilitas untuk melakukan pengadaan aspal berskala besar dan mampu memenuhi berbagai jenis spesifikasi produk yang dibutuhkan oleh suatu proyek. Sejauh ini BITU bermitra dengan PT Pertamina (Persero), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Brantas Abipraya (ABIPRAYA) hingga PT Hakaaston, serta sejumlah korporasi swasta.

Baca Juga: Rencana Penggunaan Dana IPO Berkah Mulai Mandiri (BITU) Senilai Rp 77 Miliar

Beberapa proyek yang telah dikerjakan BITU antara lain, Jalan Tol Bali-Mandara, Waru-Juanda Surabaya, Manado-Bitung, Jalan Tol Trans Sumatra ruas Pekanbaru-Dumai, ruas Aceh-Sigli Bandara Sultan Syarif Kasim II, Bandara Sultan Hassanuddin, Bandara Wakatobi, Jalan PLBN Simpang Tanjung Aruk II Entikong, Jalan Akses Pelabuhan Patimban hingga rekonstruksi Jalan Seredalai-Dekai, Papua.

Bahkan, menurut Lasmono, perusahaan juga mempunyai beberapa tim yang mampu mengoperasikan terminal bitumen maupun fasilitas pendukungnya secara profesional. Saat ini BITU memiliki empat terminal bulked bitumen yang berlokasi Gresik, Cirebon, Bitung dan Makassar.

“Kami juga berperan aktif untuk memberikan solusi terbaik jika ada kendala yang dihadapi,” katanya.

Ia meyakini, bisnis BITU memiliki prospek cemerlang dengan pertumbuhan yang berkelanjutan. Terlebih lagi dengan dimulainya proyek IKN Nusantara maupun sejumlah proyek infrastruktur lainnya yang membutuhkan produk aspal.

Selain itu, kegiatan usaha perseroan juga bakal terkatrol oleh adanya Peraturan Menteri PURP No. 5 Tahun 2021 yang lebih memprioritaskan penggunaan bahan baku domestik. Selain itu, adanya keterbatasan produksi bitumen oleh perusahaan BUMN, sehingga kondisi ini membuka peluang bagi swasta untuk pengadaan bitumen.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), selama kurun 2022-2024 jumlah kebutuhan aspal untuk preservasi jalan, bandara dan pengembangan jalan tol berkelanjutan diestimasikan mencapai 2.749.921 ton. Kebutuhan aspal pada 2022 sebanyak 900.337 ton, sedangkan pada tahun ini sebanyak 916.543 ton dan pada tahun depan diestimasikan sebanyak 933.041 ton.

Saat ini terdapat sejumlah proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), seperti pembangunan Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta, Demak-Tuban, Ngawi-Bojonegoro-Babat, Kohod (Pakuhaji)-Lebakwangi (Neglasari), Kediri-Tulungagung, Malang-Kepanjen, Semarang Harbour Semanan-Balaraja, Sentul Selatan-Karawang Barat, Bogor-Serpong via Parung, Cikunir-Karawaci hingga Trans Papua ruas Jayapura-Wamena.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×