kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berikut Saham-saham Laggard di Semester I 2022, Bagaimana Prospeknya ke Depan?


Minggu, 03 Juli 2022 / 18:55 WIB
Berikut Saham-saham Laggard di Semester I 2022, Bagaimana Prospeknya ke Depan?
ILUSTRASI. Berikut Saham-saham Laggard di Semester I 2022, Bagaimana Prospeknya ke Depan?


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, selama semester I 2022 saham ARTO, EMTK, TLKM, BUKA, BEBS, BBYB, AGRO, INTP, GEMS dan ANTM menempati saham laggard. Apakah semester II masih lanjut melemah?

Equity Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti melihat secara prospek untuk saham yang berbasis teknologi memang cukup akan tertekan dengan kenaikan suku bunga.

"Perkiraannya The Fed di Juli ini akan menaikkan suku bunga agresif, sehingga potensinya masih akan melambat dalam jangka pendek," ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (2/7).

Sementara, untuk telekomunikasi dan barang baku secara prospek dinilai masih baik. Hanya saja kondisinya saat ini belum menjadi prioritas karena harga kebutuhan dasar yang sedang meningkat menjadi perhatian.

Baca Juga: IHSG pada Senin (4/7) Masih Dibayangi Sentimen Domestik, Saham-saham Ini Bisa Dilirik

Walau begitu, Desy melihat beberapa saham yang masih bisa diamati pelaku pasar antara lain ARTO, TLKM, dan ANTM.

Desy menjelaskan, untuk ARTO lantaran memiliki ekosistem bisnis yang kuat dan bank digital pertama yang sudah bisa mencetak keuntungan. Selain itu, manajemen dengan track record yang proven, serta baru saja meluncurkan lini bisnis Syariah yang punya potensi pasar yang besar di Indonesia.

 

Lalu TLKM lantaran sebagai market leader di industri sehingga jangkauannya lebih luas, outlook industri yang baik ke depannya, dan strategi yang dinilai cukup inovatif, serta keuangannya didukung oleh konsolidasi anak usaha yang prospektif. 

"Kemarin anak usahanya baru listing sudah bisa membagikan dividen dan kabarnya akan meng-IPO-kan anak usahanya yang bergerak di data center," katanya.Kemudian ANTM dinilai berpotensi memegang porsi besar suplai nikel untuk baterai kendaraan listrik yang saat ini sedang dikembangkan. "ANTM dengan Indonesia Battery Corporation sedang bentuk perusahaan patungan dengan perusahaan asing untuk bangun smelter sebagai bagian dari program hilirisasi dari pemerintah," lanjutnya.

Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) Putuskan Tebar Dividen Tahun Buku 2021, Ini Besarannya

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai saham-saham laggard tersebut masih berpotensi mengalami tekanan jual seiring dengan proyeksi pada IHSG. "Pelaku pasar bisa melakukan strategi buy on weakness selama bulan Juli-Agustus ini dalam beberapa tahap dengan porsi lebih besar ketika harga semakin murah," sebutnya.

Ivan menjagokan saham-saham EMTK, ARTO, TLKM, BBYB, INTP, ANTM. 

"Untuk sektor perbankan tentu dalam fase pemulihan biasanya akan lebih dahulu bergerak naik disusul sektor lain, selebihnya dari sisi teknikal jika melihat pada chart weekly hingga monthly umumya koreksi saat ini berada pada fase akhir sehingga berpotensi mengalami rebound pada akhir tahun nanti," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×