kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Belum Mampu Menembus US$ 30.000, Bitcoin dalam Tren Sideways


Senin, 08 Mei 2023 / 06:45 WIB
Belum Mampu Menembus US$ 30.000, Bitcoin dalam Tren Sideways


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform jual beli aset kripto Tokocrypto menyatakan, bitcoin saat ini sedang berada dalam tren sideways atau datar. Namun, kisaran harga resistance dan support-nya cukup tinggi sehingga terasa volatilitasnya.

Berdasarkan coinmarketcap.com per Minggu (7/5) pukul 19.30 WIB, harga bitcoin berada di US$ 28.924 atau turun 1,12% dalam sehari dan 1,03% dalam seminggu. Selama satu bulan terakhir, harga terendah bitcoin berada di US$ 27.070,85 dan tertinggi di US$ 31.005,61.

Trader External Tokocrypto Fyqieh Fachrur memprediksi, dalam jangka pendek, BTC masih akan terus bergerak pada area harga US$ 28.000-US$ 29.500.

Saat ini, tren belum menunjukan adanya potensi bullish karena bitcoin belum melewati harga resistance di level US$ 29.700 atau harga pembulatan secara psikologis sebesar US$ 30.000.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Investasi Kripto untuk Pekan Ini

Menurutnya, kondisi makroekonomi atau pasar tengah menekan harga bitcoin. Sebagaimana diketahui, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps dan berencana untuk mengurangi neracanya.

“Ini sebenarnya berita yang kurang baik karena The Fed berencana untuk dovish, tetapi di satu sisi terbuka untuk hawkish,” tutur Fyqieh saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (7/5).

Sentimen negatif juga datang dari saham bank regional Amerika Serikat (AS) PacWest Bancorp yang turun lebih dari 54% selama 12 jam setelah pengumuman kenaikan suku bunga The Fed.

Lalu, ada berita penambang bitcoin di AS yang akan dikenakan pajak oleh Presiden Joe Biden sebesar 30% pada tagihan listrik mereka.

Kemudian, Rusia yang diserang menggunakan drone oleh Ukraina juga membuat harga bitcoin kembali mengalami koreksi. Fyqieh melihat, investor maupun trader saat ini bersikap wait and see sambil menunggu konfirmasi breakout, apakah akan melanjutkan penurunan atau kenaikan.

Menurutnya, berita yang dapat menggerakan harga bitcoin kembali ke atas US$ 30.000 adalah runtuhnya bank di AS dan pemerintah AS mencetak dolar baru.

Ini akan berpengaruh kepada ketidakpercayaan investor saham bank maupun orang yang memegang dolar dalam jumlah banyak.

Baca Juga: Harga Bitcoin Hari Ini (4/5) Kembali Ke Level US$ 29.000, Apakah Saatnya Beli / Jual?

Dedollarisasi juga menjadi penopang harga bitcoin, sebab kepercayaan masyarakat terhadap bank dan pemerintah dapat memudar. Dalam kondisi ini, investor perlu mencari aset yang bisa menjaga nilai investasi mereka seperti emas atau bitcoin.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×