Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham emiten kecil dan menengah belum dilirik oleh investor. Hal ini tercermin dari indeks Pefindo25 yang terkoreksi cukup dalam sejak awal tahun ini yakni sebesar 3,38%.
Asal tahu saja, Pefindo25 merupakan indeks yang mengukur performa harga saham dari 25 emiten kecil dan menengah dengan kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi. Total aset yang harus dimiliki emiten untuk masuk dalam indeks ini minimal Rp 10 triliun.
Baca Juga: Indeks Pefindo25 terkoreksi, saham-saham ini masih jadi rekomendasi untuk dipilih
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, saham lapis kedua belum dilirik karena investor lebih tertarik pada saham-saham blue chips. Padahal di awal tahun ini investor asing banyak masuk ke pasar saham Indonesia.
Berdasar data dari RTI Business, per Selasa (14/1), net foreign buy tercatat Rp 966,45 miliar. Sementara dari awal tahun hingga saat ini net foreign buy tercatat Rp 3,17 triliun.
"Asing jarang masuk ke saham-saham second liner. Saham-saham ini lebih banyak investor lokal yang mempengaruhi," kata Wawan ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (14/1).
Ia menambahkan, di awal tahun ini saham-saham blue chips relatif murah, sehingga investor lebih tertarik berinvestasi ke saham-saham tersebut. Selain itu, penguatan rupiah yang terjadi akhir-akhir ini cenderung menguntungkan saham-saham berkapitalisasi besar.
Baca Juga: Net buy asing Rp 967,6 miliar, IHSG ditutup naik 0,46% ke 6.325,4, Selasa (14/1)