kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indeks Pefindo25 terkoreksi, saham-saham ini masih menarik dilirik


Rabu, 15 Januari 2020 / 07:50 WIB
Indeks Pefindo25 terkoreksi, saham-saham ini masih menarik dilirik
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan papan pancatatan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (13/1). Hingga hari ini Selasa (14/1), Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat indeks Pefindo25 terkoreksi 3,38% secara year to date (ytd)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga hari ini Selasa (14/1), Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat indeks Pefindo25 terkoreksi 3,38% secara year to date (ytd). Penurunan ini menjadi yang terdalam setelah indeks sektor agrikultur yang terkoreksi 5,04% ytd dan sektor industri dasar dan kimia yang terkoreksi 3,44% ytd

Asal tahu saja, Pefindo25 merupakan indeks yang mengukur performa harga saham dari 25 emiten kecil dan menengah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi. Awal tahun lalu, Pefindo menetapkan ketentuan total aset emiten yang masuk indeks ini menjadi Rp 10 triliun dari sebelumnya hanya Rp 5 triliun.

 Baca Juga: IHSG menguat empat hari beruntun, bagaimana Kamis (15/1)?

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebutkan koreksi yang dialami oleh indeks  ini tergolong wajar, sebab pada waktu sebelumnya beberapa saham mengalami peningkatan di akhir tahun 2019. 

"Koreksi yang sehat, karena beberapa sudah naik duluan di akhir tahun lalu," kata William ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (14/1). 

Menurut William, ke depannya saham-saham lais ke dua atau second liner masih memiliki prospek yang menarik. Saham-saham ini masih bisa menjadi alternatif saat saham big caps atau saham dengan kapitalisasi pasar besar menurun. Oleh karenanya, saham-saham lapis ke dua ini  terkerek  ketika saham lain terkoreksi. 

Baca Juga: Net buy asing Rp 967,6 miliar, IHSG ditutup naik 0,46% ke 6.325,4, Selasa (14/1)

"Wajar jika harganya menguat, karena murni dari perdagangan," katanya lagi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×