kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BEI Kantongi 33 Calon Emiten di Pipeline, Perusahaan Aset Skala Besar Mendominasi


Minggu, 10 April 2022 / 12:22 WIB
BEI Kantongi 33 Calon Emiten di Pipeline, Perusahaan Aset Skala Besar Mendominasi
ILUSTRASI. BEI mencatatkan 14 emiten baru dengan total nilai emisi Rp 3,67 triliun sejak awal tahun.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan 14 emiten baru dengan total nilai emisi Rp 3,67 triliun sejak awal tahun ini sampai dengan 8 April 2022. Per tanggal yang sama, masih ada 33 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Berdasarkan situs web resmi e-IPO, PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV), PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR), PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS), dan PT Murni Sadar Tbk (MTMH) tengah dalam masa penawaran awal (bookbuilding).  Sementara itu, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) hanya tinggal menunggu pencatatan resmi di BEI.

Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, daftar perusahaan dalam pipeline IPO didominasi oleh perusahaan aset skala besar, yakni 17 perusahaan. "Sementara itu, sebanyak 13 perusahaan termasuk aset skala menengah dan tiga perusahaan tergolong aset skala kecil," kata Nyoman, Jumat (8/4).

Baca Juga: Oversubscribed 15,7x, Listing Saham GoTo Bakal Menarik

Berdasarkan POJK 53/POJK.04/2017 tanggal 19 Juli 2017, perusahaan dengan skala kecil adalah yang memiliki aset tidak lebih dari Rp 50 miliar, sedangkan perusahaan skala menengah memiliki aset lebih dari Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar, dan perusahaan aset skala besar memiliki aset di atas Rp 250 miliar.

Selanjutnya, secara sektoral, perusahaan yang tergolong dalam sektor barang konsumsi nonprimer terdiri dari tujuh perusahaan. Disusul enam perusahaan dari sektor barang konsumsi primer, empat perusahaan dari sektor infrastruktur, dan empat perusahaan dari sektor properti dan real estat.

Kemudian, tiga perusahaan berasal dari sektor teknologi dan tiga perusahaan dari sektor energi. Lalu, dua perusahaan termasuk sektor perindustrian, dua perusahaan kesehatan, satu perusahaan transportasi dan logistik, dan satu perusahaan berasal dari sektor barang baku.

Baca Juga: Calon Bos Pasar Modal OJK Perlu Lebih Dekati Pelaku Pasar Modal Untuk Cegah Fraud

Dalam pipeline efek bersifat utang dan sukuk, BEI juga masih mengantongi 16 perusahaan di pipeline. "Masih terdapat 16 perusahaan yang berencana untuk menerbitkan 19 emisi efek bersifat utang dan sukuk," ucap Nyoman.

Sejak awal tahun sampai dengan 8 April 2022, terdapat 37 emisi baru efek bersifat utang dan sukuk yang dicatatkan di BEI dan diterbitkan oleh 20 perusahaan. Total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 40,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×