Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis menilai harga saham emiten bank BUMN masih memiliki prospek menarik ke depan, meski saat ini rasio price to equity (PE) masih di bawah rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Saham-saham emiten bank BUMN tercatat memiliki rasio price to equity (PE) rasio di bawah rata-rata indeks harga saham gabungan (IHSG) yang pada perdagangan akhir pekan kemarin tercatat di level 15,5 kali. Tercatat saham empat bank merah yang juga anggota indeks Kompas100 ini ternyata undervalue.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memiliki PE rasio 13,2 kali, lalu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 15,1 kali. Kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 11,2 kali dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebesar 8,6 kali.
Analis Bina Artha Sekuritas Nafan aji menilai prospek saham-saham bank BUMN ini ke depannya masih akan positif.
“Positif, karena didukung oleh kinerja pertumbuhan kredit baik berasal dari KPR, KUR, maupun kredit infrastruktur. Sebentar lagi BBRI akan menyentuh target harga di level Rp 4.040 jangka panjang hingga akhir tahun,”jelas Nafan Aji.
Nafan aji menilai bahwa penyebab saham perbankan masih di bawah rata-rata karena pelemahan harga saham di tahun 2018 disebabkan oleh suku bunga acuan yang mencapai 6%. Namun, Nafan menilai saham ini akan terus menguat jika dibandingkan dengan tahun 2018.
Nafan merekomendasikan untuk hold semua perbankan BUMN dan berlaku akumulasi beli (buy) bagi investor.
Nafan merekomendasikan buy saham BBRI di kisaran harga Rp 3.780-Rp 3.810, saham BBNI buy di kisaran harga Rp 8.525-Rp 8.675, BMRI buy di kisaran harga Rp 6.650-Rp 6.725. dan BBTN buy di kisaran harga Rp 2.250-Rp 2.280 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News