Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati memiliki rasio price to earning (PE) rasio di bawah rata-rata indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 15,5 kali, saham-saham perbankan nyatanya sudah ada di harga yang cukup premium.
Analis Kresna Sekuritas Franky Rivan mengatakan untuk saham bank lebih tepat melihatnya dari price to book value. Namun, memang dari dua rasio ini masuk dalam kategori undervalue.
Kendati demikian Rivan menyoroti untuk melihat saham-saham bank plat merah sebaiknya dilihat dari pergerakan saham mereka sebelumnya. Bukan dari acuan IHSG maupun rasio PE.
Berdasarkan pergerakan saham sebelumnya, harga-harga saham ini sudah cukup premium. Sekarang rata-rata saham perbankan sudah menyentuh harga tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Jadi menurutnya, harga saham-saham perbankan butuh katalis yang besar sekali agar dapat menembus harga yang lebih tinggi lagi. Ia masih merekomendasikan hold saham-saham ini karena katalis besar yang akan mengerek bank tahun ini belum terlihat.
“Bisa dibilang saham bank masih bergerak sideways. Dan, jika ada beberapa yang sudah beli dari awal mereka sudah mulai jualan,” ujar Rivan kepada Kontan.co.id, Senin (18/3).
Rivan mengatakan, sentimen yang paling besar kemungkinan dari penurunan suku bunga. Karena banyak ekspektasi suku bunga yang naik tahun ini, jika arahnya turun maka ini merupakan sentimen besar bagi perbankan.
Barometer utama adalah dari inflasi di Amerika Serikat dan Indonesia. Seberapa besar kepercayaan diri bank sentral untuk bisa menurunkan suku bunga acuan. “Kami masih konservatif dan hold. Menunggu perkembangan selanjutnya di semester II-2019,” ujar Rivan.
Sekadar informasi, pada perdagangan hari ini, saham BBNI (anggota indeks Kompas100) ditutup menguat 3,04% ke level Rp 9.325 per saham, saham BBRI (anggota indeks Kompas100) menguat 1,51% ke level Rp 4.040 per saham. Lalu harga BMRI (anggota indeks Kompas100) stagnan di level Rp 7.100 per saham dan harga BBTN (anggota indeks Kompas100) melemah 1,23% ke level Rp 2.400 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News