kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.177   36,16   0,51%
  • KOMPAS100 1.104   8,89   0,81%
  • LQ45 875   9,22   1,06%
  • ISSI 220   0,53   0,24%
  • IDX30 447   4,78   1,08%
  • IDXHIDIV20 539   4,07   0,76%
  • IDX80 127   1,18   0,94%
  • IDXV30 134   0,38   0,29%
  • IDXQ30 149   1,18   0,80%

Begini Rekomendasi Saham Trimegah Bangun (NCKL) Saat Harga Nikel Global Loyo


Selasa, 20 Juni 2023 / 06:50 WIB
Begini Rekomendasi Saham Trimegah Bangun (NCKL) Saat Harga Nikel Global Loyo


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel dalam tren melemah. Hal ini membuat saham emiten PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) ikut terseret. Harga saham emiten yang baru listing pada 12 April 2023 ini sudah turun di bawah harga IPO di Rp 1.250 per saham. 

Senin (19/6), harga saham NCKL ditutup di Rp 995 per saham. Analis CGS CIMB Sekuritas Ryan Winipta menjelaskan, terjadi penurunan harga nickel pig iron dan ferronickel secara year to date. "Kami yakin saat ini investor menurunkan ekspektasi mereka terhadap saham NCKL)," jelas dia. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga nikel kontrak bergulir tiga bulanan di London Metal Exchange ada di US$ 23.034 per ton. Angka ini melemah 23,34% secara year to date

Sepanjang 2023, Ryan memperkirakan laba bersih NCKL akan menjadi di kisaran Rp 5 triliun - Rp 6 triliun. Angka ini turun dari asumsi sebelumnya yang memperkirakan NCKL bisa mengantongi laba bersih sebesar Rp 8 triliun sampai Rp 9 triliun. 

Baca Juga: Target Ekspor Nikel Sulfat Trimegah Bangun Persada (NCKL) 240.000 ton Tahun Ini

"Harga nickel pig iron (NPI) dan ferronickel (Feni) turun karena kelebihan pasokan global dan permintaan stainless steel yang menurun. Nikel menjadi bahan baku untuk stainless steel," terang Ryan dalam riset 16 Juni 2023. Penurunan permintaan juga akibat dari perlambatan pertumbuhan global, pemulihan ekonomi China yang lebih rendah dari ekspektasi dan permintaan yang rendah dari prekursor ternary untuk produksi baterai EV. 

"Dalam pandangan kami, harga nikel sulfat (NiSO4) telah mencapai titik terendah pada Juni 2023. Ini karena harga bahan baterai mentah lainnya seperti litium karbonat dan hidroksida dan kobalt sulfat sudah pulih di Mei 2023," terang Ryan. Nikel sulfat juga salah salah satu bahan baku untuk baterai EV. 

Tapi Ryan menilai harga nikel pig iron masih berpotensi melemah sekitar 5%-10% lagi sebab produsen China masih mampu menghasilkan margin laba bersih satu digit lebih tinggi Mei 2023. NCKL juga menjadi salah satu perusahaan yang mampu menjaga biaya lebih rendah dibanding produsen NPI yang lain di Indonesia. "Kami yakin margin NPI milik NCKL sekitar US$ 2.000 - US$ 3.000 per ton," proyeksi dia. 

Baca Juga: Trimegah Bangun Persada (NCKL) Ekspor 5.584 Ton Nikel Sulfat ke China

NCKL juga membukukan kenaikan volume nikel. Sebab NCKL memiliki 63% saham di smelter FeNI, Halmahera Jaya Feronikel. Ryan menyebut, seharunya, NCKL bisa meningkatkan laba bersihnya di semester II tahun 2023 dan seterusnya. 

"Kami memperkirakan, harga rata-rata ferronickel milik NCKL akan di kisaran US$ 14.900 per ton dan mixed hydroxide precipitate (MHP) di harga US$ 16.800 per ton pada tahun 2023," proyeksi Ryan.

Di tahun 2023, Ryah memperkirakan, pendapatan NCKL akan sebesar Rp 22,49 triliun dengan laba bersih Rp 5,44 triliun. Angka ini meningkat dari realisasi pendapatan dan laba bersih NCKL pada tahun 2022 dimana masing-masing sebesar Rp 9,57 triliun dan Rp 4,67 triliun. 

Posisi NCKL yang menjadi satu-satunya produsen NiSO4 di Indonesia akan menjadi nilai lebih. Selain itu berdasarkan hitungan Shanghai Metals Markets. CAGR produsen prekursor ternary dengan kandungan nikel tinggi akan sebesar 19% selama tahun 2022 - 2026. 

Baca Juga: Simak Rencana Bisnis Trimegah Bangun Persada (NCKL) Usai Gelar IPO

Untuk itu, Ryah rekomendasi Add atas saham NCKL dengan target Rp 1.200 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×