Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau di level 7.094,6 pada akhir perdagangan Selasa (20/5). Indeks tercatat melemah tipis 0,65% atau turun 46,49 poin dibanding hari sebelumnya.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, pergerakan indeks sempat menguat di atas level 7.200 pada sesi kali ini. Secara teknikal, akibat kondisi IHSG yang telah jenuh beli (overbought) membuat indeks alami koreksi.
“Sentimen pergerakan hari ini dipicu berita surplus APBN per April 2025 sebesar Rp 4,3 triliun, naik dari defisit Rp 104,2 triliun di kuartal I 2025. Penguatan rupiah dan ekspektasi penurunan BI Rate juga jadi faktor positif,” terang Alrich pada Kontan, Selasa (20/5).
Untuk hari ini (21/5), Alrich memprediksi, pasar akan tertuju pada pemungutan suara DPR AS mengenai RUU pajak yang disetujui oleh Presiden AS Donald Trump. Perkembangan lebih lanjut mengenai negosiasi perdagangan AS juga masih akan dicermati oleh pasar.
Baca Juga: IHSG Mendadak Turun Disertai Net Sell Asing Hari Ini (20/5)
“Sementara dari Eropa, pasar menantikan data inflasi Inggris bulan April 2025 yang diperkirakan naik ke 3.3% YoY dari 2.6% YoY di Maret 2025,” tambahnya.
Dari dalam negeri, pasar menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Rabu (21/5). Konsensus memperkirakan, BI akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,5%.
Sementara, suku bunga simpanan diperkirakan turun ke level 4,75% dan suku bunga pinjaman menjadi 6,25%.
“Penurunan BI rate ini diprediksi sejalan dengan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah penguatan nilai tukar rupiah dan laju inflasi yang terkendali,” jelas Alrich.
Alrich memprediksi, IHSG berpotensi bergerak pada level 7.050 - 7.180 pada perdagangan hari ini. Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati untuk perdagangan hari ini adalah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Baca Juga: Pergerakan IHSG Dipengaruhi Dinamika Sektoral yang Bervariasi
“Dari sektor lain, saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga layak dicermati,” tutupnya.
Senada, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila bilang, sentimen bagi IHSG dipengaruhi hasil RDG BI yang akan digelar besok, termasuk mencermati keputusan terkait penurunan suku bunga pinjaman dari Bank Sentral China.
“Dari sisi sentimen, pelaku pasar juga akan memantau perkembangan ekonomi global, terutama dari Amerika Serikat dan negara lainnya, serta data ekonomi domestik untuk membaca arah suku bunga acuan ke depan,” ujarnya.
Di tengah dinamika tersebut, Indy menyoroti sektor properti menjadi salah satu yang menarik untuk dicermati, contohnya saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan target harga di level Rp 1.140. Selain itu, saham ANTM juga dinilai potensial, dengan target harga di kisaran Rp 2.800 per saham.
Selanjutnya: Menanti Hasil BI Rate. Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Menarik Dibaca: 15 Cara Alami Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News