Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis daftar penghuni indeks Kompas100 yang baru untuk periode Februari 2020 sampai Juli 2020 mendatang. Terdapat 12 saham yang keluar dari indeks Kompas100 dan tergantikan dengan 12 saham baru penghuni indeks Kompas100.
Adapun 12 saham anyar yang masuk dalam indeks Kompas100 meliputi PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA), PT Jaya Real Property Tbk (JRPT), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Mahkota Group Tbk (MGRO), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO), PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) dan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE).
Sementara 12 saham yang keluar dari keanggotaan Indeks Kompas100 adalah PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT MNC Investama Tbk (BHIT), PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), PT Link Net Tbk (LINK)
dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).
Baca Juga: Berikut ini Daftar Saham Pendatang Baru Indeks KOMPAS 100 Periode Februari-Juli 2020
Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, masuknya saham-saham baru menunjukkan bahwa saham-saham baru ini memiliki likuiditas, kapitalisasi pasar dan fundamental yang lebih baik daripada saham yang sebelumnya.
Nico bilang, saham-saham penghuni baru ini memiliki prospek yang baik, misalnya saja saham MDKA. Ia melihat, saham MDKA masih menjadi salah satu primadona di sektor emas. Saham MDKA layak dikoleksi lantaran dari sisi bisnis dan valuasinya terbilang baik.
Apalagi di tengah tekanan geopolitik antara Amerika dan Iran, serta virus corona yang baru-baru ini mulai mempengaruhi pasar.
Harga emas yang mulai naik akan memberikan sentimen positif bagi harga MDKA.
Selanjutnya Nico berpendapat saham MTDL juga menarik mewakili sektor teknologi. Saham MTDL menarik lantaran kebutuhan akan teknologi dan informasi bakal terus meningkat ke depannya.
“MTDL juga tidak hanya bermain di hardware, tapi juga mulai merambah software, selanjutnya mulai menjadi IT consultant hingga business solution. Tentu hal ini memberikan MTDL nilai lebih,” tuturnya.
Namun, ia menyarankan investor untuk tetap hati-hati karena saat ini MTDL sedang dalam posisi yang flat. Pada penutupan perdagangan Selasa (28/1), saham MTDL turun 0,83% ke harga Rp 1785.
Selanjutnya saham yang menarik yakni SIDO yang terus melakukan ekspansi bisnis ke keluar negeri. Terlebih pada tahun ini SIDO membidik pertumbuhan sebesar 10%.
Selain itu, SIDO juga telah menyiapkan beberapa strategi guna memacu penjualan di pasar domestik dan ekspor. Seiring dengan itu, SIDO mengerek utilisasi fasilitas pabrik cairan obat dalam II yang mulai beroperasi sejak awal tahun lalu.
Baca Juga: Dana asing diperkirakan masih tinggalkan pasar saham hingga akhir Januari
Sementara, dari saham sektor kesehatan ada saham SILO yang diprediksi bakal mencetak kinerja lebih baik sejalan dengan program dari pemerintah. Ia merekomendasikan investor untuk buy saham SILO, MDKA, dan SIDO.
Sedangkan untuk saham-saham yang keluar dari indeks Kompas100, ia menjelaskan, bukan berarti saham-saham tersebut tidak memiliki fundamental yang baik.
Nico mengatakan, sebenarnya saham-saham yang keluar dari indeks juga masih memiliki prospek yang cukup bagus. “Cuma karena ada kriteria yang tidak sesuai dengan Kompas, makanya ada yang keluar ada yang masuk, wajar saja,” tambahnya.
Sejauh ini, ia menambahkan, indeks Kompas100 ini membantu dan mempermudah investor dalam memilih saham dari sekian banyaknya saham yang beredar. “Namun setiap indeks kan ada ciri khas masing masing. Nanti ciri khas tersebut dapat disesuaikan dengan tujuan investor,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News