Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (11/7). IHSG tercatat melemah 18,074 poin atau 0,27% ke level 6.722,14.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengungkapkan, pelemahan IHSG hari ini diperberat oleh mayoritas indeks regional, terutama HSI yang melorot hingga 3,13%. Penurunan itu menyusul berita pemerintah Tiongkok yang akan menjatuhkan sanksi untuk sejumlah perusahaan terkait kepatuhan dengan aturan anti-monopoli tentang pengungkapan transaksi.
Untuk perdagangan besok Selasa (12/7), pergerakan IHSG akan dibayangi sentimen negatif dari dalam negeri seperti perlambatan pertumbuhan penjualan ritel menjadi 2,9% year on year (yoy) di Mei 2022 dari 8,5% yoy di April 2022. Hal ini mengindikasikan dampak negatif kenaikan inflasi terhadap konsumsi masyarakat.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,27%, Net Sell Asing Mencapai Rp 205 Miliar Pada Senin (11/7)
Selain itu, pelaku pasar juga mengantisipasi data neraca perdagangan Indonesia yang akan rilis pada 15 Juli 2022. Sebagai informasi, net export menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa kuartal terakhir, dus surplus neraca dagang dapat menjadi katalis positif bagi IHSG. Di hari yang sama, Tiongkok dijadwalkan merilis realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2022 dan sejumlah data ekonomi penting lainnya.
Dibayangi beragam sentimen, Valdy memproyeksikan pergerakan IHSG besok Selasa (12/7) akan rebound ke level 6.730 hingga 6.750. Dengan catatan, IHSG bertahan di atas level 6.700. Adapun level support dan resistance IHSG besok berada di 6.600 dan 6.830.
Valdy juga melihat adanya potensi rebound lanjutan pada BBKP, ESSA, INKP, KLBF, dan PGAS. Dia Merekomendasikan buy on support pada ASII dan TLKM dan speculative buy pada AMRT, BHIT, dan BUKA.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Sektor Konsumsi
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya cenderung mencermati saham-saham seperti UNVR, JSMR, TBIG, BBCA, PWON, ASRI, AALI, LSIP, dan KLBF pada perdagangan Selasa. William pun memproyeksikan IHSG berpotensi menguat di kisaran level 6.664 hingga 6.888.
William menyebut, secara tahunan capital inflow tercatat masih cukup besar ke IHSG. Ini menunjukkan masih adanya minat investor untuk berinvestasi ke dalam pasar modal Indonesia. Selain itu, menjelang rilis data emiten sepanjang semester pertama tahun 2022 yang disinyalir berada dalam kondisi membaik akan mendongkrak pergerakan IHSG dalam beberapa waktu mendatang.
Melihat kondisi ini, William pun menyarankan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka panjang apabila terjadi tekanan di IHSG.
Baca Juga: Simak Sejumlah Saham Pilihan Mirae Asset Sekuritas Untuk Bulan Juli
Berbeda, Analis Indo Premier Sekuritas Mino memperkirakan IHSG akan melanjutkan pelemahan besok Selasa (12/7). IHSG akan cenderung melemah dengan level support di 6.680 dan level resistance di 6.760.
"Sentimen yang memberatkan sikap hati-hati investor menjelang rilis data inflasi di Amerika," kata Mino kepada Kontan.co.id, Senin (11/7). Dia menambahkan, pelemahan IHSG hari ini diperberat oleh data penjualan ritel bulan Mei yang hanya tumbuh 2,9% lebih rendah dari sebelumnya 8,5%, serta berlanjutnya aksi jual asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News