kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Begini peluang dan tantangan yang dihadapi XL Axiata (EXCL) di industri telko


Selasa, 09 November 2021 / 13:19 WIB
Begini peluang dan tantangan yang dihadapi XL Axiata (EXCL) di industri telko
ILUSTRASI. Logo operator seluler XL Axiata EXCL di kantor pusatnya di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis. Foto Masuk : Rabu 130529


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen dinilai bisa menjadi peluang bagi PT XL Axiata Tbk (EXCL) untuk mengembangkan bisnis di industri telekomunikasi. Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, salah satunya peluang di industri ini adalah terkait merger antaroperator yang berpeluang meningkatkan dinamika kompetisi yang lebih seimbang di industri.

Adapula pelonggaran kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang telah meningkatkan aktivitas ekonomi. Berlanjutnya program kuota pendidikan fase ketiga oleh pemerintah juga memberikan peluang perusahaan operator selular untuk ikut berpartisipasi. 

Selanjutnya, berkembangnya cara kerja digital, sekolah, dan kehidupan sehari-hari telah menciptakan permintaan data dalam jangka panjang. Peluang lainnya yakni berupa peningkatan permintaan layanan fixed broadband fiber to the home (FTTH), dimana telah tersedia layanan XL Home dengan area layanan yang terus meningkat. Selain itu, keberadaan undang-undang (UU) Ciptakerja juga bermanfaat positif dalam jangka panjang, termasuk untuk efisiensi belanja modal (capex) dan biaya operasional (opex) dalam menyediakan layanan 5G.

Baca Juga: Laba bersih XL Axiata (EXCl) menyusut 51% hingga kuartal ketiga 2021

Di sisi lain, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi sepanjang sembilan bulan 2021. Salah satunya adalah berlanjutnya kompetisi yang ketat antar operator. Meningkatnya intensitas kompetisi sejak akhir tahun 2020 lalu terasa pada pertumbuhan industri.

Covid-19 yang masih terus membayangi dan berdampak langsung pada pemulihan ekonomi secara umum juga turut menggelayuti industri telekomunikasi. Selanjutnya, terkait dampak dari global supply chain yang bisa mempengaruhi persediaan bahan baku dan produksi.

Per kuartal ketiga 2021, EXCL membukukan laba bersih senilai Rp 1,01 triliun per akhir kuartal ketiga 2021. Realisasi ini menyusut 51% dari laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,07 triliun.

Baca Juga: Pendapatan Link Net (LINK) terus meningkat meski dihadapkan tantangan pandemi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×