Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengatur strategi agar pelemahan kurs rupiah tak menganggu kas perusahaan.
Direktur Utama Kalbe Farma, Vidjongtius mengungkapkan, setiap pelemahan rupiah sebesar 1% dapat membuat biaya produksi naik sekitar 0,30% sampai 0,35%.
"Oleh karena itu, Kalbe segera menyiasati dampaknya dengan mereview kombinasi produk mix yang memiliki margin yang lebih baik," ujar Vidjongtius kepada Kontan.co.id, Jumat (22/6).
Dia menambahkan, perseroan juga terus melakukan efisiensi proses produksi dan supply chain.
Berhubung fluktuasi kurs kerap terjadi, Kalbe juga melakukan upaya mitigasi risiko dengan menjaga keseimbangan kas dalam bentuk dollar AS. "Kalbe selalu menjaga (kas) di jumlah US$ 40 juta sampai US$ 50 juta di neraca," kata Vidjong.
Kepala Riset Narada Aset Manajemen Kiswoyo mengatakan, saat terjadi gejolak kurs sebaiknya investor menghindari emiten obat-obatan seperti KLBF. "Karena bahan baku 90% impor dan kalau salah timing melakukan stok bisa berimbas pada kinerja keuangannya," ujarnya, Jumat.
Meski begitu, Kiswoyo menilai fundamental KLBF masih cukup bagus. Menurutnya, harga wajar saham KLBF saat ini berada di level Rp 1.400 per saham. Di tengah kondisi fluktuasi kurs ini, Kiswoyo merekomendasikan hold saham KLBF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News