Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Mata uang yang mendapatkan keuntungan dengan adanya wabah ini adalah dollar AS dan yen.
Berdasarkan data yang dihimpun Reuters, yen Jepang stabil di level 109,06 per dollar dan greenback sedikit lebih kuat di posisi US$ 1,1023 per euro pada hari Jumat.
Jika dikalkulasikan, yen telah menguat 3,2% terhadap Aussie dalam 10 hari sejak kecemasan tentang virus corona mulai mengguncang pasar AUD/JPY. Jika berhadapan dengan won Korea, yen telah menguat hampir 4%.
Baht Thailand - yang sangat terpapar oleh pariwisata Cina telah keok sebesar 4% di sepanjang bulan ini.
Baca Juga: Naik Level 4: Pemerintah AS melarang warganya pergi ke China
Investor sedang menunggu perincian tentang virus itu sendiri. Dengan tidak adanya informasi itu, banyak yang mencari pengalaman dari wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada tahun 2002-2003 untuk mendapatkan panduan.
Namun, kali ini, jumlah kasus telah melampaui 8.000 selama krisis SARS berlangsung. Diramal, jumlah korban terinfeksi virus corona empat kali lebih besar dari SARS.
Sekitar 60 juta orang di pusat wabah, provinsi Hubei, hidup di bawah penguncian virtual. Beberapa maskapai global telah menghentikan penerbangan ke China daratan dan ekonom memangkas perkiraan mereka untuk pertumbuhan China.
Baca Juga: Update 10.00 WIB: IHSG longsor di bawah level 6.000 perdagangan Jumat (31/1)
"Kami pikir dampaknya akan sangat berat dan kemungkinan lebih besar dari wabah SARS," kata ekonom BNP Paribas dalam sebuah catatan yang memperingatkan bahwa angka pertumbuhan year-on-year kuartal I China bisa berada di bawah 5%.
“Kami tidak tahu persis bagaimana situasi akan berevolusi selama beberapa hari, minggu, dan bulan mendatang dan karenanya kita tidak bisa mengetahui berapa lama kejutan itu akan terjadi. Risiko nampak condong ke sisi negatifnya, dengan cakupan mutasi virus yang berpotensi berbahaya karena sejumlah besar (dan meningkatnya) orang yang terinfeksi,” papar ekonom BNP Paribas seperti yang dikutip Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News