Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan berencana untuk menunda rencana initial public offering (IPO) menjadi setelah pemilu. Beberapa hal menjadi pertimbangan dari perusahaan-perusahaan ini untuk menunda IPO. Salah satunya adalah kondisi global yang dikhawatirkan akan mengurangi appetite penyerapan IPO.
William Surya Wijaya, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan bahwa siap tidaknya suatu perusahan untuk mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan sangat terkait dengan tata kelola perusahaan maupun momentum IPO. Terkait momentum, menurutnya pasar biasanya memiliki cara yang unik untuk melihat saham-saham IPO.
"Investor biasanya lebih melihat momentum, biasanya euforia investor kan jika pasar sedang naik-naiknya," kata William kepada Kontan.co.id, Rabu (26/9).
Menurut William, dua perusahaan yang berencana menunda jadwal IPO bisa saja karena perusahaan sedang ingin memperbaiki fundamental. Apalagi kedua perusahaan merupakan perusahaan yang ada di sektor manufaktur. "Manufaktur bahan baku banyak impor. Secara kinerja mereka melihat adanya pengaruh dari kurs, apakah ada utang luar negeri atau tidak," kata William.
Menurut William, biasanya waktu yang tepat untuk IPO adalah saat adanya euforia investor, yakni saat indeks sedang naik-naiknya. Menurut William, euforia investor akan sulit terjadi jika indeks baru akan mengalami kenaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
